Sekarang rumah Naruto dan Hinata sangat ramai apalagi dengan tamu mereka yang masih balita dan sesusia Boruto, karena hari ini Naruto sengaja membuat pesta untuk Boruto yang baru saja berulang tahun yang ke empat.
Dan juga untuk merayakan anniversary pernikahan Naruto dan Hinata tentunya, ini sudah usia pernikahan yang ke enam mereka, apalagi saat Hinata juga tengah mengandung dan kandungan berusia 5 bulan.
"Bener-bener dah, liat tuh kelakuan si bapak negara. Metang-mentang lagi pesta, bisa-bisanya dia bikin dunia sendiri, kasian kek sama gue yang jomblo akut" Gerutu Sasuke, apalagi saat dia melihat sekeliling dan menyadari bahwa hanya dia yang tak punya pasangan dipesta ini.
"Memangnya, ayahmu tidak memperhatikanmu sama sekali? Dia bahkan tidak menawarkan beberapa wanita padamu?" bisik Hiashi yang mendekat kearah pria yang mengenakan kemeja hitam lalu dengan jas yang bertengger dipundaknya.
"Kenapa paman membahas Ayahku?! Dia tidak pernah bisa diandalkan, tau aku masih bernafas saja dia sudah bersyukur" Dengan nada malas, Sasuke membuang muka kearah lain. Dan mengingat-ingat tentang sifat dan kelakuan ayahnya pada putranya sendiri.
"Jangan diambil hati, Fugaku memang seperti itu. Paman sudah pernah menasehati Itachi untuk membawanya ke orang pintar, ntah sudah dilakukan atau belum" Ucap Hiashi memancing pria bermarga Uchiha itu untuk melanjutkan gosipnya.
"Untuk apa paman menyuruh kakakku begitu?" tanya Sasuke yang kembali menatap Hiashi bingung.
"Untuk di ruqiah bodoh, entah apa yang membuat ibumu masih tetap bersama pria tidak tau malu, tak berakhlak, dan bahkan tidak berperikemanusiaan seperti itu. Aku tidak habis pikir" Sasuke melotot karena ucapan sarkas ayah mertua sahabatnya ini.
Itachi yang memang berada tak jauh dari keduanya pun hanya menggeleng kepala saja, dia awalnya ingin bergabung untuk ikut berbicara juga, hanya saat tau Hiashi membahas ayahnya. Membuat Itachi sendiri mengurungkan niatnya.
"Sebenarnya ayah dan paman Hiashi itu tidak ada bedanya, sama-sama tidak tau malu" gumam Itachi sambil menatap punggung yang membelakanginya itu.
Namun pandangan pria tampan itu teralih kepada gadis dengan rambut merah yang tergerai indah tengah bermain bersama anak Naruto itu.
"Kenapa dia semakin cantik saja" ucapnya tanpa sadar.
"Siapa yang semakin cantik?" Itachi menoleh kearah sumber suara.
"Adikmu" ucapnya spontan.
"Ah, dia memang sangat cantik. Lalu kenapa?" entah mengapa auranya jadi sangat mengintimidasi.
"Tidak kenapa-napa, gua cuman kesel doang kalau milik gu-" ucapnya terhenti karena menyadari sosok yang dia ajak bicara itu.
"Milik apa?" Ucap Naruto dengan wajah datarnya.
'Mati gua' batin Itachi dengan keringatnya yang mengalir dari dahi sampai kehidungnya.
Berbeda dengan Itachi, Hinata malah terkikik geli karena reaksi Itachi yang tiba-tiba berubah itu.
"Kau membuat kuburanmu sendiri, pak Itachi" gumamnya sepelan mungkin.
Namun dia langsung memfokuskan dirinya pada sang anak yang tiba-tiba menarik tangan seorang gadis cantik dengan rambut ungunya.
Hinata hanya tersenyum tipis melihat itu.
Boruto yang masih menggenggam tangan Sumire untuk dia bawa ke taman belakang rumahnya.
"Bolt, bukankah ini sudah terlalu jauh? Ayah akan mencariku nanti" ucap gadis kecil itu, namun Boruto tidak menghiraukannya.
"Sebentar lagi, nanti jika terlalu dekat. Paman Sasuke akan menganggu kita" Jawab Boruto dengan nada seriusnya.
"Memangnya kita mau ngapain? Bukankah ini terlalu jauh" tanya Sumire dengan wajah polosnya.
Namun Boruto tidak menjawab dan masih membawa Sumire tepat dihalaman belakang rumah dan bersembunyi dibalik tembok besar rumahnya itu.
"Sumire, aku sudah besar sekarang. Aku selalu melihat Paman Itachi dan Bibi Sarra berpelukan, kata Mommy ku itu hanya di lakukan oleh orang dewasa, dan aku sudah merasa dewasa. Bolehkah aku memelukmu?" cerita pria kecil itu dengan panjang lebar.
"Tapi Sumire belum dewasa" jawab gadis itu dengan menunduk.
"Itu tidak perlu, hanya perlu mengandalkan ku saja. Aku sudah dewasa jadi tidak apa-apa. Sumire tidak perlu ikut dewasa juga" namun Sumire masih memikirkan apa yang diajukan pria yang mengatakan sudah dewasa ini.
"Tapi, Sumire belum beri tau ayah, Sumire enggak mau Ayah marah"
"Maka dari itu jangan beri tau ayahmu, kan aku memelukmu bukan memeluk ayahmu, kenapa paman Shino harus marah?" namun saat Boruto ingin membujuk sumire lagi.
"Tentu saja aku berhak marah, karena kau memeluk putriku" Ucap seseorang dibelakang Boruto.
Deg!
"Pa-paman Shino, apa yang paman lakukan disini" Boruto ketakutan, pasalnya ayah Sumire ini sangat menyeramkan menurutnya.
"Tentu saja untuk menghentikan anak Naruto yang akan melecehkan anakku" jawab Shino dengan santai.
Plak!
"Jangan bicara sembarangan! Anakku belum melakukan apapun" Ucap Naruto dengan hadiah tabokkannya.
Sebenarnya Hinata awalnya hanya ingin mengintai putranya sendiri, namun saat Shino dan Shion mencari Sumire. Wanita itu tentu saja memberi tau bahwa putri mereka bersama dengan Boruto.
"Oke, Boy! Apa yang akan kau lakukan pada anak orang? Kau sudah dewasa rupanya" Naruto menggendong putranya yang hari ini berulang tahun, dan hari ini juga bertingkah seperti orang yang sangat dewasa.
"Hiks... Daddy jangan marahin Bolt, Hiks.. Bolt minta maaf deh sama Sumire lalu dengan ayah dan ibu sumire juga, tapi Daddy jangan marahin Bolt" semua orang tertawa geli melihat putra pertama Naruto yang sudah gelagapan itu.
"Untuk apa Daddy memarahimu, malah daddy bangga karena Bolt sudah bersikap dewasa sekarang. Tapi lain kali, lakukanlah dengan cepat dan jangan banyak bicara" Shino pun gantian menampar pelan pipi pria tampan itu.
"Jangan mengajari anakmu yang tidak-tidak bodoh!"
Sasuke pun mengambil alih Boruto dan membawanya menjauh.
"Hey, boy. Kau luar biasa tadi, tapi jika tidak ketauan sih. Hanya saja, sepertinya paman Sasuke harus belajar darimu" Boruto mendongak menatap pamannya itu.
"Belajar apa?" tanyanya polos.
"Merayu wanita"
______________________________
TBC

ESTÁS LEYENDO
My Lecturer, is my Husband?! [ NaruHina ]
RomanceComedy, Romance Mahasiswi paling brutal, menjadi salah satu ciri khas seorang Hinata Hyuga. Tapi ga ada yang tau nih kalau sikap brutal dia bakal berubah jadi sikap kalem dan pendiem, karena sosok yang satu ini. "Hari ini, dosen pengganti Kakashi H...