-part 4

9.2K 898 26
                                    

  Pagi harinya  Haechan mual mual, Mark jadi bingung sendiri. Dari semalem juga Haechan gak mood dipegang sama dia, dia bingung harus gimana, waktu mau deketin Haechan, Haechan malah marah marah gak jelas.

  "MARKKKKK"

  Mark terlonjak buru buru ngehampirin Haechan di kamar mandi, wajah pujaan hatinya terlihat sangat pucat. Mark tak tega untuk tak merengkuh haechan ke dalam pelukannya kali ini.

  "Sayang, ke rumah sakit yuk? aku khawatir sama kamu," bisik Mark pelan.

   "Nggak usah Mark, jangan peluk aku kayak gini, aku lagi gak suka dipeluk kamu,"

   "Iya oke," Mark melepas pelukannya, "Tapi kita ke rumah sakit ya?"

   "Mark-"

   "Ngga ada bantahan oke? kamu-"

   "Aku hamil Mark, dan sekarang aku lagi ngidam gamau deket deket sama kamu."

   "What? Hah? Sejak kapan? Aku jadi bapak lagi? Chenle punya adik?" Haechan mengangkat bahu.

   "Gatau, aku pusing banget" Tadi sih bilangnya gak mau dipeluk peluk si bapak, tapi sekarang Haechannya yang duluan meluk Mark sambil senderin kepalanya di dadanya.

  Mark dengan sigap menggendong Haechan ke ranjang, dibaringkan sang istri dengan perlahan dan penuh kehati-hatian. Tangannya memijat kepala Haechan agar sang istri merasa baikan.

  "Bentar ya aku panggil dokter kesini," Pas Mark mau pergi, tangannya ditarik sama Haechan.

  "Mark disini aja, aku gak butuh dokter aku cuman butuh Mark" Pinta Haechan manja.

  Mark gasanggup, Mark meleyot.

  "Yaudah aku disini aja,"

  "Sini, tiduran sebelah aku" Ucap Haechan sembari menepuk nepuk bagian kasur yang kosong.

  Mark gemas sekali, "tadi katanya gamau deket deket?"

   "Kan tadi, sekarang pengen peluk Mark sepuasnya" balas Haechan sembari menyusul dusal di leher sang dominan.

  Mark dengan gemas merengkuh Haechan ke pelukannya, mencium pipi, dahi, dan juga kedua mata sang submissive berkali kali dengan gemas.

   "Mark?"

   "Hm?" kali ini gantian Mark yang mendusal ke leher sang pujaan, membuat sang empu sedikit kegelian karena tak sekali Mark menjilat serta mengigit lehernya.

  "Maafin aku semalem ya," keduanya saling menatap penuh cinta, tatapan mata Haechan ngerasa bersalah mengingat semalem suaminya kebingungan karena dia gak mau deket-deket.

  Mark tersenyum, lalu mencium dahi sang suami sedikit lama.

  "Gak usah ngerasa bersalah, aku ngerti kok sekarang, mungkin bawaan kamu hamil"

  Haechan sayang banget sama Mark kalo mode kayak gini.

  "Omong-omong mark,"

  "Iya?"

  "Kita harus kasih tau chenle cepet cepet deh, biar dia tau kabar bahagia ini"

   Mark terdiam, ia lupa juga punya anak yaitu Chenle. Yang sekarang lagi study tour.

  "Aman ga ya?"

  "Maksudnya?"

  "Nanti yang ada Chenle pulang pulang malah gebug aku gimana?" haechan ketawa.

  "Yaudah tunggu dia pulang aja bilangnya,"

  "Oke sayang,"

***

mh family (revisi)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora