10.1 Behind Story

62 11 0
                                    

Point of View: Yuna

Aku terdiam menatap Mama dengan ragu sedangkan Mama menatapku sambil memohon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku terdiam menatap Mama dengan ragu sedangkan Mama menatapku sambil memohon. Di satu sisi aku merasa tidak enak melihat Mama yang tengah memohon padaku, tapi di satu sisi aku merasa ragu untuk menerima permohonan Mama. Mama ingin aku mengenal seorang lelaki, anak temannya Mama, yang pastinya akan berujung pada perjodohan.

"Mama mohon, Na. Dicoba dulu ya? Reza lelaki yang baik ko, Mama berani jamin. Dia pasti bisa bantu kamu untuk move on dari Dika," ucap Mama membuatku menghela napas.

Ah, Dika. Mungkin kalian bingung siapa dia. Dia adalah kekasihku. Lebih tepatnya mantanku yang sebenarnya tidak pernah ada kata putus yang terucapkan dari kami. Kami putus karena keadaan. Dika meninggalkanku pergi ke dunia yang abadi 5 tahun yang lalu.

Ya, 5 tahun yang lalu dan sampai saat ini aku masih dibayangi oleh sosoknya.

Siapa sih orang tua yang tega melihat anaknya terpuruk terus? Akhirnya Mama memutuskan untuk mengenalkanku pada lelaki yang ia kenal karena aku memang tidak menunjukan adanya ketertarikan untuk kembali membuka hati. Namun, bukannya aku tidak percaya pada pilihan Mama, hanya saja....

"Tapi, Ma.. Kasihan Ka Reza nanti," keluhku.

Ya, aku hanya takut Ka Reza ini tidak bisa menerima keadaanku. Siapa sih yang nyaman untuk menjalin hubungan dengan orang yang masih dibayangi oleh masa lalunya. Apalagi kasusnya sepertiku yang sangat sulit melupakan sosok di masa laluku.

"Perlahan Reza pasti mengerti. Mama yakin dia akan membantumu, Na,"

Aku menghela napas. Sejujurnya aku juga lelah dengan keadaanku. Aku tidak bisa menyangkal untuk tidak merasa iri melihat orang – orang di sekelilingku yang memiliki sosok pendamping yang siap kapan pun ketika dibutuhkan. Orang yang bisa kita ajak berbagi tanpa harus merasa akan membebani mereka.

Tuhan, tolong biarkan aku egois untuk kali ini.

Ya, aku memutuskan untuk menyetujui rencana Mama. Aku harap semua akan baik – baik saja.

***

Bagaimana menurutku seorang Adipati Reza? Faktanya, aku belum pernah sekali pun bertemu dengan Ka Reza walau Mama dan Bunda Ka Reza sudah berteman cukup lama. Aku hanya pernah melihat fotonya, ditunjukan oleh Mama, dan cerita – cerita dari Mama saja. Kesimpulan sementara yang bisa aku ambil adalah Ka Reza orang yang baik dan menyayangi orang terdekatnya. Cerita Mama mengenai perlakuan Ka Reza pada bundanya membuatku tersentuh. Ia rela mengurangi waktu istirahatnya hanya karena bundanya yang ingin berjalan – jalan mencari udara segar. Pasalnya, jarang sekali aku menemukan lelaki yang segitu menyayangi ibunya.

Pertama kali aku bertemu dengan Ka Reza di suatu café ternyata cukup menyenangkan. Awalnya aku mengira suasananya akan begitu canggung, syukurnya itu hanya perkiraanku saja. Kenyataannya ia merupakan pribadi yang mudah bergaul. Walau dari pengakuannya ia belum pernah mengenalku tapi dengan mudahnya ia membuatku berbicara banyak hal. Padahal aku pribadi yang jarang bicara.

Between You & ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang