11 - You, Who Are My First Love

27 2 0
                                    

Video Credit: Eirsysha KPOP Lyrics

Video Credit: Eirsysha KPOP Lyrics

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jakarta, Tahun 2022..

Welcome back, Galaksi Mahardika.

Aku menghela napas tepat saat selangkah keluar dari bandara. Setelah bertahun – tahun aku meninggalkan Negara kelahiranku ini, akhirnya aku kembali memijakan kaki di sini. Menurut kalian alasan apa yang bisa membuatku meninggalkan tempat ini? Serta alasan apa yang membuatku kembali?

Aku pergi karena untung menenangkan diri? Ada hal buruk yang terjadi di Negara kelahiranku? Tidak. Tidak sama sekali. Justru saat aku pergi aku merasa berat sekali. Semua ini dikarenakan Ayah yang harus mengurus perusahaannya di Aussie. Karena tidak ingin berpisah dengan keluarganya sendiri, akhirnya Bunda, aku, dan adikku pun ikut pindah ke sana. Tepat saat Aku lulus SMA dan adikku lulus SMP. Hingga saat ini aku sudah berkerja selama 2 tahun di perusahaan Ayah untuk mempersiapkan diri menggantikan Ayah.

Lalu apa yang membuatku kembali? Tidak kembali selamanya, hanya sementara. Itu dikarenakan berita yang aku dapat mengenai sepupu terdekatku. Cipta Adiwangsa. Sepupuku itu sudah lama menderita kanker otak dan tepat 5 hari yang lalu keputusan yang sudah dilukis oleh Tuhan adalah dia harus kembali. Ke dunia yang kekal itu.

Ya. Aku memang tidak sempat datang tepat di hari dimana ia meninggal. Aku baru sempat datang sekarang dikarenakan pekerjaanku dan berbagai hal yang perlu aku urus. Ditambah, aku juga memutuskan untuk sekalian berlibur di sini sehingga kedatanganku perlu diundur di saat kedua orangtua dan adikku bahkan sudah kembali lagi ke sini. Aku ingin tau apakah orang – orang di sini masih mengenalku?

Tentu saja jawabannya ya. Setidaknya keluarga Cipta masih mengingatku. Terbukti saat aku pergi ke rumahnya, mereka menyambutku dengan hangat. Karena sebenarnya setelah keluargaku pindah kami tidak memutuskan kontak. Khususnya aku dan Cipta. Kami selalu bertukar kabar sampai seminggu sebelum ia meninggal. Aku yang mulai sibuk dan Cipta yang kondisinya mulai memburuk pula. Kala itu aku berusaha tetap mengetahui kondisinya dari Tante alias Mama Cipta, tapi ya tidak bisa terlalu intens juga.

"Tante, maaf Ardi baru bisa ke sini sekarang," ucapku saat bertemu dengan Tante. Aku lihat Tante menggeleng.

"Gapapa. Walaupun kamu baru bisa menemui Cipta sekarang, Tante yakin Cipta akan senang," balasnya membuatku tersenyum kecil.

Cipta memang tidak pernah sekalipun tidak menyambutku dengan baik. Entah itu ketika kami bertemu langsung ataupun melalui panggilan telepon sekalipun. Ia selalu berseru riang. Anak yang ceria dan penuh semangat. Selalu ada banyak hal yang ia ceritakan membuatku sangat terhibur. Ah, aku jadi kangen dengan Cipta. Tapi ya tidak ada yang bisa aku lakukan. Tuhan lebih sayang dengan Cipta.

Aku kembali mendapatkan jawaban ya dari pertanyaanku sebelumnya saat melayat ke makam Cipta. Jawaban itu aku peroleh dari dua orang yang sangat aku kenal. Namun, aku juga terkejut melihat mereka melayat ke orang yang sama dengan tujuanku. Sebuah pertanyaan terlintas dibenakku. Darimana mereka mengenal Cipta?

Between You & IWhere stories live. Discover now