04. Kabur?

3.7K 452 39
                                    

Pdhal deskripsinya slow update tp aku update trs wkwkwkwkkwk. Btw, happy reading!

Setelah jae dan budak lainnya diperiksa, ia kembali menuju ruangan tempat jae tidur tadi. Hari ini paman jung sudah pergi. Ada orang yang membeli paman jung.

Tengah malam nanti, jae berniat kabur. Ia tadi berjalan-jalan menyusuri daerah sini bersama budak lainnya dan diawasi beberapa penjaga.

Sekarang pukul 11.58 malam.

Jae dengan pakaian lusuhnya—sebelumnya, para budak disuruh berganti pakaian dengan pakaian yang sudah dipersiapkan—berjalan mengendap-endap menuju pintu ruangan yang tak terkunci.

Dilihatnya 2 orang penjaga gerbang berdiri tegap dan masing-masing membawa senjata tajam.

Ia berjalan menuju ruang kesehatan dan menemukan beberapa pakaian tenaga medis di sini. Jae mengganti pakaiannya dengan itu dan berjalan sesantai mungkin melewati gerbang dan dua penjaga itu.

"Stop." Salah satu penjaga gerbang bersuara dan membuat jae menghentikan langkahnya.

Jae menolehkan kepalanya menghadap si penjaga itu. "Ya?"

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Mau mengantar mangga ke mama saya. Beliau sedang mengandung dan mengidamkan mangga. Sepertinya saya akan menginap di rumah mama saya."

"Ah, oke. Nama?" Tanya si penjaga.

"Jo Jaehyun."

Si penjaga mengangguk dan mengijinkan jae pergi meninggalkan tempat itu.

Jae berjalan sedikit jauh dari tempat itu dan bertanya kepada salah satu warga sana yang sedang duduk di depan toko alat bangunan. "Permisi pak. Ini dimana ya? Saya nyasar," jae juga tidak lupa menanyakan jarak antara posisinya dengan alamat rumahnya sejauh mana.

Yang ditanyai menjawab semua pertanyaan jae. Setelah mendapatkan jawaban, jae mengucapkan terimakasih kepada orang itu.

Pas sekali ada taxi lewat yang sedang mencari penumpang. Jae memberhentikan taxi itu dan masuk. Dia bertanya kepada si supir berapa ongkos jika dari posisinya ke alamat rumahnya. Jae juga berkata bahwa dia belum memiliki uang. Ia akan membayar ongkos jika sudah meminta uang dari kekuarga. Si supir menjawab perkiraan ongkosnya. Si supir juga tidak mempermasalahkan jika jae membayar saat sudah dapat uang dari keluarga.

Sesampainya di depan rumah keluarga jae, ia turun dari taxi dan melihat rumahnya seperti rumah horor karena lampu yang tidak dinyalakan, hening dan daun daun yang gugur namun tidak disapu. Sepertinya... keluarganya pergi dari sini...

Jae menelan ludahnya. Ia memalingkan wajah menghadap pak supir yang di dalam taxi. "Pak, kalau kita ke rumah tante saya bisa? Dekat sini kok. Tidak masalah ongkosnya bertambah."

"Bisa."

Jae membuka pintu taxi mencoba masuk namun pintu itu tak bisa dibuka. "Pak, pintunya gak bisa dibuka."

Si supir berkata, "ah, sepertinya macet lagi. Coba saya bukakan." Si supir keluar dari taxi dan berjalan ke sisi taxi dekat jae. Saat si supir taxi itu hendak membuka pintu, ia langsung menyuntikkan obat bius ke leher jae hingga pingsang lalu menggeret jae ke dalam taxi dan menjalankan taxinya menuju tempat jual-beli budak yang tadi.

"Bodoh."

"Sshh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sshh.." jae mulai tersadar. Ia membuka matanya dan menatap sekeliling. Supir taxi bajingan. Batinnya.

Jae berada di ruangan yang berbeda saat ia pertama kali fibawa ke sini. Di ruangan ini tidak hanya ada dia. Ada remaja satu lagi di sebelahnya yang masih terlelap.

Tiba-tiba remaja yang kiranya seumuran dengan jae itu terbangun dari rebahannya. "Percuma lo nyoba kabur. Gak ada yang bisa kabur. Orang suruhan bos pasti bakal langsung gerak buat bawa balik orang yang nyoba kabur."

"....." jae hanya menyimak perkataan remaja di sebelahnya.

"Gue justin. Panggil aja jungkook."

"Oh," respon jae.

"Lo jeffrey kan?"

"Hm. Kenapa?"

"LO JAHAT BANGET YA! Sebelum lo dateng, gue dapet predikat budak paling ganteng di sini! GARA-GARA LO! Posisi gue tergeser!"

Jae berucap dalam hati, gak waras ini orang.





Ƚσ Ⴆҽ ƈσɳƚιɳυҽԃ




Udh siap buat ngebaca ke-uwuan jaerosé? Wkwkwkwk. Kyknya part selanjutnya udh mulai uwu-uwu.

Mommy | JaeroséWhere stories live. Discover now