25. Akhir [End]

3.4K 261 95
                                    

Ini udah nyampe part terakhir aja... ramein boleh...?

komentar part kemarin kebanyakan mau jae mati sama mau nyantet jae /ngakak guling guling.

⚠ warning! tolong jangan dicontoh hal yang tidak baik di cerita ini. putar mulmednya ya. happy reading!!

"Ryu, sudah makan belum, cantik?" Tanya rose di telepon.

"Udah, mi. Mima udah makan?" Tanya ryujin.

"Mima udah kok..." sedikit kebohongan agar sang anak tak khawatir tidak apa-apa kan?

"Ada apa mi telfon malam-malam gini?" Tanya rujin lagi.

Rose meneteskan air matanya. "Mima cuma kangen sama ryu.. sama jeno juga... nanti habis telfonan sama ryu, mima mau telfon jeno juga, hehe."

"Ah.. ryu juga kangen sama mima, sama pipa. Jeno oppa juga. Tapi jeno oppa dikit doang." Di seberang sana ryujin tertawa.

"Yaudah.. jangan begadang ya, ryu. Mima sayang ryujin.."

"Ryu juga sayang mama oci~"

Tutt

Panggilan berakhir, rose memutuskan untuk menghubungi anak sulungnya.

"Halo, mi. Selamat malam. Kenapa mi?" Tanya jeno saat panggilan sudah tersambung.

"Malam juga anak sulung mami. Jeno lagi apa, hm?"

"Ini lagi otw ruang latihan."

Rose melirik jam dinding di kamarnya. Kamar yang seharusnya digunakan jae dan rose, kini hanya wanita itu yang tidur di sana. Sedangkan jae tidur di kamar lain.

"Udah jam 10 malam, latihan sampai jam berapa?" Tanya rose. Air mata wanita itu semakin deras.

"Gak tau mi. Mima jangan khawatir. Jeno jaga kesehatan kok."

"Yaudah... kamu sama ryu sehat-sehat terus ya?"

"Iya dong. Mima sama pipa juga harus sehat selalu."

Rose membungkam mulutnya agar isak tangisnya tidak terdengar jeno.

"Halo, mima? Mima masih di sana?"

"I-iya jeno. Mima masih di sini kok."

Percakapan mereka pun berlanjut hingga jeno mengakhiri sambungan karena sudah harus latihan.

Terdengar suara kegaduhan dari luar kamar rose. Sontak wanita itu keluar dan berjalan menuju sumber suara.

Terkejutnya ia saat melihat jae dan pacarnya sedang bergandengan mesra di dapur. Dapur yang jadi saksi kemesraan rose dan jae dulu. Saksi hangatnya kekuarga kecil mereka. dulu.

Jae yang melihat rose sontak berbicara, "pacar gue mau nginep di sini. Gak apa-apa kan?"

Chaeyeon juga menatap rose dengan wajah tanpa bersalah. "Bolehkan rose?" Chaeyon ikut bertanya.

gak apa-apa oci. Kamu udah kebal. Rose berusaha meyakinkan dirinya. "Iya, boleh." Lagi pula rose tidak bisa menolak. Jika wanita itu menolak, pasti memar di tubuhnya akan bertambah. Iya, hukuman rose dari jae. Saat hubungan keduanya mulai retak, jae mulai suka bermain tangan ke rose.

Pukul dua belas malam, rose melihat jae yang sedang membuat kopi di dapur yang minim pencahayaan. Rose menghampiri lelaki itu dengan amplop berwarna coklat di tangan kanannya. "Jae," panggil wanita itu.

"Hm?" Sambil mengaduk kopi buatannya jae berdeham.

"Ini." Rose meletakkan amplop itu ke meja bar tempat jae membuat kopi.

Mommy | JaeroséWhere stories live. Discover now