CHAPTER 5

6K 853 56
                                    

🐍🦁

Sudah seminggu ini Harry dan Draco saling menjaga jarak, mereka seakan enggan mencecap kembali rasa perih yang selalu menoreh di dada dengan saling berdekatan, mereka takut menyakiti diri sendiri dengan penolakan dan kebohongan.

Di sore yang sedikit mendung ini Harry menghabiskan waktunya di halaman belakang kastil yang jarang di singgahi orang, sebenarnya dia ingin menyendiri di tepi danau tapi dia takut itu akan membuka luka lamanya.

Selembar perkamen tergulung rapi di tangannya, surat dari Severus yang datang kemarin sore. Mantan guru ramuan yang begitu menyayanginya dan Darrel itu menanyakan kabar Harry, apakah dia merasa nyaman dengan keberadaan Draco di tempat yang sama? Dia terkejut saat surat pertama Harry datang dan memberitahukan hal itu, ternyata takdir belum berhenti.

Harry kembali membaca surat itu.

Harry,

Aku terkejut menerima suratmu kemarin, kau bilang Draco mengajar di Hogwarts dan telah mengetahui keberadaan Darrel sebagai putramu? Lalu apa langkahmu selanjutnya? Apa kau akan jujur padanya? Aku hanya bisa mendukung apapun keputusanmu selama itu baik untukmu dan Darrel.

Mengenai Darrel, besok aku ingin mengajak dia ke Diagon Alley, ada beberapa bahan yang harus aku beli. Aku tak mau meninggalkannya sendiri bersama Kreacher, apa kau mengijinkan? Lagipula dia butuh mengenal tempat lain selain rumah kita, tapi terserah kau.

-Severus-

Ada rasa takut untuk mengenalkan Darrel pada dunia luar, dia takut orang lain mengenali wajah putranya. Kembalinya Harry ke dunia sihir kembali menjadi berita hangat seperti saat dia menang dan menghilang dulu, tapi hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui perihal anaknya, orang-orang yang ada hubungannya dengan Hogwarts. Tapi Harry tak peduli, biar saja semua orang tahu akan hal itu, tapi adalah hak Harry sepenuhnya untuk mengenalkan Darrel pada orang lain atau tidak.

Severus benar, kasihan Darrel kalau terus terkurung di tengah hutan dan padang rumput itu. 'Sev pasti akan menjaganya', batin Harry.

Dengan segera dia mengeluarkan selembar perkamen dan pena bulu, lalu menulis balasannya.

Sev,

Aku tak mungkin jujur pada Draco, dia telah memilih hidupnya dan itu bukan aku ataupun Darrel. Dia telah menentukan pilihannya sejak tiga tahun yang lalu, mungkin sebelum aku tahu kalau Darrel hidup dalam jiwaku. Tak apa, Sev, Darrel memiliki aku sepenuhnya.

Kalau kau ingin mengajak Darrel ke Diaggon Alley, pergilah, aku percayakan dia padamu, kau kakeknya kan?

Terima kasih, Sev.

-Harry-

Harry berdiri dan memanggil burung hantunya yang baru pengganti Hedwig yang mati beberapa tahun yang lalu, fairytale, burung hantu cantik berbulu coklat keemasan. Diikatnya surat itu di kaki sang burung lalu membiarkannya terbang dan menghilang di langit.

Suara deheman terdengar di belakangnya, Harry menoleh dan begitu terkejut melihat siapa yang datang.

"HARRY…" seru Hermione sambil menabrak tubuhnya dan menenggelamkan diri dalam pelukannya.

SOULMATESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang