Sequel (1)

800 74 4
                                    

Sejak kejadian hari itu. Akashi dengan cepat meraih posisi tertinggi sebagai pemegang saham. Banyak yang langsung berubah dengan Akashi, yang semula mencaci dan merendah kan Akashi kini berubah dengan menjadi munafik, dan mencari perhatian nya. Meskipun begitu, akashi bersyukur karena pada waktu terendahnya, dia bisa bertemu dengan Kuroko dan jatuh cinta padanya. Jika akashi tidak pernah masuk ke rumah sakit itu, dan berada di tempat terendah. Akashi tidak akan pernah menemui Kuroko, dan Akashi menganggap itu sebagai sebuah keberuntungan dapat menemukan Kuroko dalam kehidupannya. Kehidupannya yang semula tidak berwarna, hingga kehidupannya yang Sekarang menjadi penuh warna. Kuroko selalu ada bersamanya, dan sekarang Kuroko masih sama, dan akashi masih sangat mencintainya, Kuroko Tetsuya.

Akashi menatap langit langit rumahnya, tidak ada lagi rumah sakit yang sepi. Melainkan rumah mewah tempat akashi tinggali sekarang ini, Akashi bangun melihat sekitaran rumah yang terlihat begitu mewah dan bersih. Tidak sempit, seperti kamar rumah sakit. Akashi membersihkan tubuh, dan keluar dari rumah. Mendapati beberapa maid yang menunduk hormat padanya. Dirinya yang kini di hormati, tidak di caci maki seperti waktu dulunya, Akashi makan di tempat makan dengan hormat. Dengan wajah datarnya yang tidak berubah, dan kharismatik pemimpin yang membuat semua orang kagum.

"Bagaimana perkembangan pekerjaan saham di Amerika?" Tanya Akashi, tidak butuh waktu lama untuk berbisnis hingga ke luar Negeri. Akashi merupakan Pemegang Saham terbesar kedua setelah Amerika, hanya butuh waktu setahun bagi Akashi untuk dengan cepat mencapai puncak tertinggi dalam masa pekerjaannya, namun bukan itu yang Akashi butuhkan. Baginya, pekerjaan ini hanyalah Langkah awal untuk mencapai keinginan Akashi yang sebenarnya.

Salah satu Pelayan membungkuk hormat kepada Akashi.

"Lumayan bagus Tuan, Amerika menyetujui untuk bekerja sama dengan Saham kita.." seru Pelayan itu tersenyum, satu lagi keberhasilan yang mudah di dapatkan oleh seorang Akashi.

Akashi tidak tersenyum, baginya ini adalah hal yang sangat wajar. Mengingat penurunan nya yang kemarin adalah karena Isu dan juga Sahabatnya yang menusuk dari belakang. Akashi memakan makanannya lagi, Meksipun begitu akashi sama sekali tidak membencinya. Cinta memang selalu membuat seseorang buta. Dan itu juga berlaku bagi dirinya untuk yang sekarang ini.

"Tuan, Kuroko-Sama sudah menunggu anda disana" seru pelayan yang menjaga dari luar. Akashi mengelap bekas makan dengan sapu tangannya, dan berjalan ke arah luar dengan mengenakkan jas hitamnya yang mempesona. Di luar , sudah menunggu Kuroko yang masih saja dengan wajah Poker Face miliknya yang sangat manis.

Dia adalah satu keinginan Akashi, membuat Akashi ingin segera melamarnya setelah ia menjadi orang yang sukses dan gantian bisa membahagiakan nya, Kuroko sudah membuatnya begitu bahagia disaat terpuruk dulu. Dan sekarang giliran dia, sebagai Seme yang baik untuk membuat dirinya menjadi keren untuk Uke termanis nya itu. Akashi ingin membahagiakan Kuroko dan memberikan segalanya sama seperti Kuroko yang telah memberikan segala nya yang dia bisa untuk Akashi, yaitu Kepercayaan disaat Akashi  berada di titik terendahnya.

"Kau tidak memakai lagi Pakaian yang ku beli Tetsuya?" Tanya Akashi, mendekati Kuroko yang hanya memakai kaos polos nya. Kuroko hanya menatapnya datar, dia sama seperti biasanya. Menatapnya dengan mata biru, Kuroko yang selalu manis, Akashi begitu jahat saat dulu ingin Kuroko pergi dari hidup nya karena menyangka kalau Kuroko akan sama seperti mereka yang meninggalkan Akas

Jika waktu itu Kuroko benar benar pergi darinya, maka akashi tidak pernah mencapai kehidupannya seperti ini. Dan akan tetap terperangkap dalam dunia tanpa warna nya.

"Panas Sei-Kun, aku tidak suka" seru Kuroko datar.

Akashi terkekeh, hanya Kuroko yang berani menentangnya.

💖Silent Love🌧️ (AkaKuro)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang