Chapter 31 : Gwangju

820 138 68
                                    

Author PoV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author PoV

Seohyun hanya menatap sekilas kedua orang tuanya yang sudah berada di dalam mobil, menunggu Seohyun masuk ke dalam. Hari ini mereka akan mengantar Seohyun ke Gwangju, sebuah kota kecil yang akan menjadi tempat tinggal gadis itu mulai hari ini.

Mendengar berita yang sebenarnya terungkap, membuat Tuan dan Nyonya Seo tak bisa berkata apa pun lagi sekarang. Mereka... menyesal, sekaligus merasa gagal karena tidak bisa mengenali bagaimana sifat Seohyun. Seharusnya, sedari awal mereka yakin jika Seohyun tidak akan melakukan hal seperti itu. Meskipun ia berada di dalam pergaulan yang kurang sehat, menurut mereka.

Ah, sudahlah. Rasanya bosan sekali mendengar mereka merasa menyesal setelah melukai hati Seohyun. Aku benar-benar tidak habis pikir, benarkah ada orang tua seperti Tuan dan Nyonya Seo di dunia ini?

Tanpa banyak bicara, Seohyun masuk ke dalam mobil. Ia duduk di kursi paling belakang, kemudian memasang earphone di telinganya.

Setelah memastikan semua barang Seohyun berada di dalam mobil yang satunya lagi, sang sopir menjalankan mobil yang dikemudikannya menuju ke bandara.

Tak ada obrolan di dalam mobil. Mereka sama-sama diam. Meskipun sesekali Tuan dan Nyonya Seo melirik Seohyun yang ada di belakang mereka lewat kaca depan.

Tentu saja, Seohyun tahu jika ia diperhatikan kedua orang tuanya. Meskipun ia memerhatikan jalanan di sampingnya, tapi ia masih bisa melihat mereka lewat sudut matanya.

Jarak antara kediaman Keluarga Seo dengan Bandara Seoul hanya sekitar tiga puluh menit. Sesampainya di bandara, mereka langsung menuju ke ruang tunggu setelah melakukan pemeriksaan.

Beberapa bawahan Tuan Seo mengikuti mereka dari belakang, sambil membawa barang bawaan Seohyun yang tidak terlalu banyak.
"Appa dan Eomma tidak bisa mengantarmu sampai ke Gwangju. Kami harus pergi ke Sanghai, ada hal yang harus diselesaikan di sana. Setelah kami menyelesaikan urusan di sana, kami akan mengunjungimu, Seohyun," jelas Tuan Seo.
Seohyun mengangguk malas. "Tidak apa."

Nyonya Seo maju selangkah, ia memberanikan diri untuk membawa Seohyun ke dalam pelukannya.
"Maafkan Eomma dan Appa, ya?" bisiknya, sambil mengusap punggung Seohyun.

Tak ada jawaban dari gadis itu, Seohyun malah langsung melepaskan pelukan Nyonya Seo dan memberikan senyuman samar. Lantas, memasang kembali earphone miliknya yang tadi ia lepas.
"Aku berangkat," ujar Seohyun.

Ia berbalik, tanpa ucapan apa pun lagi. Membuat Nyonya Seo menatap sendu punggung Seohyun yang berjalan menjauh.

Berapa banyak kesalahan yang sudah mereka perbuat? Berapa banyak luka yang Seohyun dapatkan karena tindakan atau ucapan mereka sebagai orang tua? Oh, tentu saja banyak.

Tuan Seo merangkul bahu Nyonya Seo, mengelusnya pelan.
"Seharusnya aku percaya padamu waktu itu," kata Tuan Seo.

"Kenapa kita terus seperti ini? Meminta maaf pada Seohyun, lalu kembali mengulangi kesalahan," lirih Nyonya Seo, dari sorot matanya, ia tampak lelah.

Sweet LiesWhere stories live. Discover now