Chapter 19 : Bad Incident

1.1K 156 38
                                    

Author PoV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author PoV

Gwen Yeo Mi, gadis paling populer di SMA Hanlim itu menghampiri Seohyun yang kini tengah duduk manis menikmati waktu istirahat kedua di taman sekolah. Awalnya, hanya ada Seohyun di sana, namun ketika Yeomi berjalan menghampiri Seohyun, Rowoon terlebih dahulu duduk di samping gadis itu.

Daripada berbalik kembali ke kelas, Yeomi memilih untuk tetap menghampiri Seohyun saat ini.
"Hai," sapa Yeomi.

"Eoh, Yeomi? Kau sudah menyelesaikan tesmu?" tanya Seohyun, seraya menggeser tempatnya duduk.

Yeomi mengangguk. "Iya, aku mencarimu sedari tadi, Seohyun," kata Yeomi.

"Ah, maaf. Aku ke sini karena ingin tidur, awalnya. Soalnya di kelas bising, ugh aku benci ketika mereka membuat kegaduhan tak jelas," ujar Seohyun.

"Jadi, aku mengganggumu, Noona?" tanya Rowoon.

"Bisa dibilang seperti itu," jawab Seohyun.

Rowoon mendengkus. "Tidak ada lembut-lembutnya," gumam Rowoon.

"Oh iya, ngomong-ngomong, Noona sudah melakukan tes apa?" tanya Rowoon pada Yeomi.

"Mm, tes untuk masuk Universitas Seoul, katanya sekolah kita hanya mengirimkan dua orang terbaik untuk masuk lewat jalur khusus."

Rowoon tampak kagum. "Aku yakin kau pasti bisa mendapatkan posisi itu, Noona."

"Ah, terima kasih," kata Yeomi dengan senyumannya.

"Kau tidak menemui Soojin?" tanya Seohyun.

"Aku mendengar gadis itu menggerutu karena kau tak kunjung menemuinya," lanjutnya.

"Memangnya Noona bertemu di mana?"

"Di dekat Laboratorium Fisika, aku rasa kelasnya baru selesai praktikum."

"Ah, gadis itu... ternyata aku sedikit salah menilainya. Aku kira, dia itu masuk ke dalam kriteriaku. Ternyata sama saja dengan mantan-mantanku yang lain, padahal sulit sekali aku mendapatkannya."

Seohyun menoleh, begitupun dengan Yeomi yang tampaknya ingin tahu.
"Memangnya dia kenapa?" tanya Seohyun, mewakili pertanyaan yang ada di otak Yeomi.

"Ya seperti itu, marah-marah tak jelas di belakangku ketika aku tidak menemuinya. Padahal, dia selalu bersikap biasa saja, ternyata... ah sudahlah. Aku akan memutuskannya besok," ujar Rowoon.

Yeomi tersedak salivanya sendiri. "Semudah itu kau memutuskan hubungan?" tanya Yeomi.

"Ya kalau dirasa tidak pas, untuk apa dipertahankan?" jawab Rowoon.

Seohyun menggelengkan kepalanya. "Aku peringatkan sekarang, jangan pernah berjuang jika kau akan membuangnya. Itu akan menjadi hal yang sia-sia dan mengeluarkan energi cuma-cuma. Astaga, kau terlalu bermain-main dengan perasaan, Rowoon."

Sweet LiesWhere stories live. Discover now