[Book I] MY KING ; Min Yoongi | WENGA ✔ | (COMPLETED)

My King 49 - Restu dan Pengakuan Jungkook

MY KING

HAPPY READING!

Seungwan tersenyum manis. Menatap Yoongi yang sangat lahap memakan masakannya. Salah satu hal yang ia sukai juga dari lelaki itu adalah, Yoongi selalu menghargai apapun yang ia masak untuknya. Bahkan disaat statusnya yang masih pelayan pun, lelaki itu sama sekali tidak pernah mengeluh tentang. Seungwan harap, hal itu karena masakannya yang memang lezat.

Pastinya, saat ini Yoongi sudah mandi. Itupun Seungwan harus melewati drama sang Raja dulu sebelum mandi. Hanya perkara mandi saja, namun sudah seperti menyuruh berperang saja.

Yoongi juga sudah memakai jubah kebesarannya. Singkatnya, sudah terlihat seperti Raja Min yang agung lagi. Untung saja Jimin tepat waktu mengantarnya pagi-pagi sekali. Ah ... mengenai dimana Jimin tidur, Yoongi bahkan tidak mau pusing bertanya perihal keberadaan Jimin semalam.

"Enak ya?" Seungwan terkekeh. Memperlihatkan sederet giginya yang putih. Ia terlihat seperti seorang ibu yang bangga melihat anaknya banyak makan.

Yoongi mendongak. Menelan makanannya segera begitu melihat senyum manis gadis itu. "Rasanya manis."

"Manis?" Seungwan mengerutkan keningnya bingung. Seingatnya, ia tidak menambahkan gula sebanyak itu pada masakannya.

"Saat melihatmu, makanan ini jadi manis." Sahut Yoongi tanpa berkedip. Kemudian tersenyum sebelum melanjutkan makannya yang tinggal satu suap lagi.

Seungwan terkekeh. "Yoongi Oppa kenapa, sih?"

"Kenapa apanya?" Yoongi meraih gelasnya yang berisi air. Kemudian menenggak habis isinya.

"Oppa selalu berkata yang manis-manis."

"Kau ingin aku berkata yang pahit-pahit?" Yoongi menaikkan alisnya bingung.

Seungwan tergelak, menggeleng. "Yaak! Bukan seperti itu. Hanya saja ... Yoongi Oppa terlihat berbeda sekarang. Bukan ... lelaki yang aku temui pertama kali."

"Memangnya lelaki yang kau temui pertama kali seperti apa?"

"Dingin. Galak. Pemarah. Menyeramkan. Tidak punya hati. Cuek. Dan ... emm ..." Seungwan mengerjapkan matanya, terlihat berfikir. "Ah, pokoknya Oppa tidak seperti yang sekarang!" Serunya dengan polos.

Yoongi terkekeh. "Lalu, kau lebih suka yang mana?"

"Tentu saja yang sekarang." Seungwan menyengir. Ia tidak berbohong, sejak awal ia memang menyukai pria yang manis, namun hanya pada dirinya saja. Ingat? Hanya untuk Seungwan seorang. Hal itu membuat Yoongi tertawa tanpa sadar. Gadis itu benar-benar menggemaskan dan terlihat manis dalam waktu yang bersamaan.

"Percaya atau tidak ... inilah diriku yang sebenarnya. Meski sekarang, aku tidak bisa menunjukkannya pada semua orang. Hanya ... padamu saja." Yoongi tersenyum simpul. Mengingat kembali kenangan masa lalunya yang kini telah merubah sikap serta cara pandangnya. Ia tahu betul, bahwa ia sebenarnya adalah seorang laki-laki yang hangat dan periang. Sialnya, Yoongi harus menjalani hidup yang begitu keras hingga membuatnya perlahan berubah. Seolah ... tidak berperasaan.

"Kenapa hanya padaku saja?" Seungwan mengerjapkan matanya.

"Karena hanya kau yang bisa membuatku merasa seperti ini." Yoongi menatap Seungwan. "Kau ... menyembuhkan lukaku. Hanya saat bersamamu sajalah aku menemukan diriku lagi."