Ketos Galak : 20 | Percakapan Singkat

63.5K 9.3K 3.4K
                                    

Ketos Galak | [Percakapan Singkat]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketos Galak | [Percakapan Singkat]

Haiii. Terima kasih untuk vote dan komen di part kemarin. :") Apalah dayaku yang gampang meleleh melihat semua ini. Terima kasih atas kebaikannya untuk selalu vote dan komen yaaa.

Sekarang .... Mari kita nyalakan apinyaaa ayok ayok 🔥🔥🔥

Kasih tiga emot dulu sebelum baca dong xD

Tolong tandai typo yaaa. Selamat membaca.
***

JENA
Aku pikir, semakin dekat dengan hari H, tugasku akan semakin ringan, tapi nyatanya, aku tetap menjadi partner—alias pesuruh—Kalina yang mesti bersedia setiap saat. Selama satu minggu ini, aku melakukan hal yang sama setiap harinya, dan berulang. Itu menjenuhkan sekali.

Belajar di sekolah, melakukan apa pun di ruang OSIS, membantu menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan oleh hampir setiap sekbid, sampai tiba-tiba sudah sore dan pulang ke rumah selalu tidak kurang dari pukul tujuh malam.

Besok adalah hari H, perayaan pentas seni yang digadang-gadang akan menyedot banyak tamu ke sekolah itu akan dilaksanakan. Bahkan menurut Hakim dan Sungkara, tiket masuk yang kami jual sudah habis sejak kemarin, dan beberapa sekolah masih ada yang tidak kebagian.

"Terus gimana?" tanyaku. Aku baru saja meraih kursi dan duduk di samping Chiasa, memperhatikan duo Hakim-Sungkara yang tengah sibuk membereskan dokumen-dokumen publikasi yang tersisa setelah menyebarkannya beberapa pekan kemarin.

"Ya, nggak bisa nambah tiket, kuota udah penuh," jawab Sungkara.

Hakim menyetujui. "Bakal overload tuh tribun lapangan basket kalau kita terus nambah tiket, bisa-bisa gue kena gampar Kae."

"Kaezar lagi," gumamku sambil tertawa. "Padahal majikan lo sekarang Kalil, ya!"

"Majikan gue memang Kalil, tapi majikan dari segala majikan tetap Kaezar." Hakim mengembuskan napas kencang setelah selesai membereskan dokumen-dokumennya di meja. "Ini kita masih di sini aja, kayaknga nginap deh," ujarnya seraya duduk di kursi dengan mata terpejam, kentara sekali kelelahan di wajahnya.

"Lo berdua belum balik?" tanya Sungkara pada aku dan Chiasa.

Sekarang sudah pukul delapan malam, tapi kegiatan di sekolah masih sibuk dengan puluhan orang panitia, ditambah lagi panitia yang membantu dari sekolah lain yang juga sudah datang sejak siang. Kesibukan di ruang OSIS kini berpindah ke tribun lapangan basket, seksi dekorasi yang dibantu oleh hampir semua panitia pensi sudah menyulap tempat itu menjadi panggung PENSI.

Ketos GalakWhere stories live. Discover now