Cerita sebelumnya...
Dhea pov.
Brakkk..
Suara pintu ruangan kak rey di dobrak paksa dari arah luar.
Aku terkejut.
Sangat.
Ada lebih dari puluhan siswa siswi yang memergoki aksi pelukan kami.
Ya ampun.
Bagaimana ini?"Pak rey?
Dhea?
Apa yang kalian lakukan?"
Bu lhea lah yang rupanya membuka pintu ruangan kak rey."Eum... ini... ini tidak seperti yang kalian lihat...
Saya...
Saya dan pak rey tidak ada apa apa?"
Aku menggelengkan kepalaku berusaha menutupi semua aksi berani pak rey tadi."Saya suami dhea..."
Selamat membaca...
"Saya suami dhea..."
Ucapan kak rey membuatku melongo seketika. Apa dia sudah gila?
Mengakuiku di depan semua orang seperti ini."Ah pak rey bercandanya keterlaluan deh...
Gak kok bu..
Kami hanya saudara sepupu...
Dan tadi pak rey hanya takut saya kedinginan jadi meluk saya itu aja..."
Segera kuambil alih perhatian bu lhea agar ia menatap ke arahku.
Semoga saja alasanku itu masuk akal dalam logika mereka.
Dan kak rey menatapku penuh tanya.
Seolah olah ia mengatakan 'kau ini apa apaan?'
Salahkah aku menutupinya?
Aku masih memerlukan pendidikan di sekolah beberapa bulan lagi sebelum kelulusan dan aku tak akan biarkan perjuanganku hancur dalam waktu sekejab."Astaga...
Jadi kalian berdua bersaudara...
Ya ampun dhe...
Kenapa kamu gak bilang sih sama ibu kalau kamu saudara sepupu sama pak rey..?"
Bu lhea mendekatiku ia mengelus bahuku lalu membisikkan sesuatu yang membuatku membeku ditempat.'Bisa kan kamu dekatkan saya dengan pak rey...?
Soal nilai bisa dipastikan nilaimu tak akan berada dibawah 90 jika kamu bisa...'
Bisik bu lhea di telingaku.Tapi aku tidak akan dan tak mungkin mau melakukannya. Mana ada istri yang mendekatkan wanita lain pada suaminya?
Jika ada bisa dipastikan wanita itu wanita gila.
Aku mencintai suamiku.
Dia hanya milikku untukku selamanya.Setelah membisikkan bujukan itu bu lhea keluar ruangan kak rey dengan senyum kikuk dan mengatakan pada semuanya kalau aku adalah sepupu pak rey.
Dan aku yakin setelah ini aku tak akan bisa selamat lagi dari semuanya.
Mereka pasti akan mengejar ngejarku setelah ini.CKlek klek..
Setelah mengunci pintu ruangannya pak rey kembali mendekatiku.
Ia mengelus bahuku dan mendongakkan wajahku hingga aku menengadah sedari tadi aku melamun memikirkan kehidupanku setelah ini."Kenapa kamu melakukan itu?
Mereka pasti akan terus menerus mengejarku...
Aku lelah mereka terus berusaha menggodaku...""Mau bagaimana lagi kak...?
Kakak mau aku dibully?
Lalu dihabisi mereka semua?
Atau lebih memilih aku dikeluarkan dengan tidak hormat dari sekolah ini...?
Kenapa kakak berpikir sependek ini..?
Tolong pikirkan aku juga...
Maaf membuat kakak jadi dikejar terus terusan oleh mereka...
Tapi apa dayaku...?
Mereka terlampau terpesona padamu...!"
Kak rey diam.
Ia lalu memelukku dan memasukkanku kedalam dekapannya."Maafkan aku, istriku...!
Aku terlampau lelah dengan sikap menjijikkan mereka...
Sampai lupa dengan keadaan dan kondisimu...!"
Kak rey mencium keningku cukup lama.
Aku tau ia menyesal dan aku sudah memaafkannya. Aku tak bisa marah terlalu lama padanya. Hatiku benar benar telah jatuh padanya.
"Aku mencintaimu kak..."
"Love you more... my litle wife..."
Cup,
Kak rey melepas seragam basahku dalam pagutan kami. Ia sangat lihai bahkan hingga aku tak menyadari kalau aku sudah shirtless.
Kak rey membaringkanku diatas meja kerjanya dan menindihku disana.
Ia bahkan tak memberiku sedikit ruang untuk bergerak dibawah kungkungannya.

YOU ARE READING
My Hubby is My Teacher
FantasySaat aku bertemu dengannya, ada rasa aneh yang baru kali pertama kurasakan. Rasa ini membuatku menjadi gadis possessive akan dirinya. Aku tak berani mengatakan hal ini pada siapapun termasuk pada kedua orang tuaku ataupun sahabatku... Kuakui ia sang...