PART 29 | It's Three In The Morning

11.4K 1.6K 1K
                                    

Haloo Youniverse. Kita ada di satu part sebelum story ini mencapai kepala tiga. Benar-benar tidak terasa. Padahal, masuk kepala dua pun belum lama yah kayaknya? Aku akan bawa kalian masuk ke suasana berbeda sehabis ini.

Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai yaa. Aku berharap, di part ini bisa ada 700 komentar, bisakah kira-kira? Terima kasih atas 1K+ komennya kemarin. Mohon dukungannya!

So, enjoy it! Penuh aksi.

*





Wajah Jungkook memasang ekspresi aneh, disertai keringat dingin yang perlahan membasahi rambut kepalanya.

Pria itu berjalan menjauh setelah Hasa memanggilnya dengan sebutan aneh.

"Jangan memanggilku seperti itu, kau terlihat jadi menyeramkan tau" kata Jungkook.

"Hah? Orang tadi juga menyebutmu Daddy," sahut Hasa sambil berkacak pinggang.

"Persetan. Tapi kalau itu dirimu yang menyebutnya, di mataku aneh."

Hasa memang wajah datar. Dia merotasikan mata.

"Terserah," katanya.

Gadis itu kembali berjalan menuju dapur untuk menyuruh Soohyun pergi. Pria dengan marga Kim itu mendekat ke arah Jungkook yang berada tak jauh dari pintu keluar.

"Mr Jeon, ada apa?" tanyanya.

Jungkook menutupi hidung dan mulutnya dengan telapak tangan. Dia menatap ke arah lain.

"Tidak ada apa-apa. Ayo pergi."

"Bukankah Anda ingin membawa Nona Han?"

"Tidak jadi. Gadis itu semakin hari semakin aneh saja. Kepalanya mungkin terbentur gagang shower," ujar Jungkook sambil menyentuh kepalanya sendiri dengan ujung jadi telunjuk.

"Memangnya kepala Nona Han berdarah?" tanya Soohyun bingung.

"Dia mengatakan hal-hal aneh tadi. Aku rasa dia kurang bergaul di Seattle dan juga Hasa itu kalau—"

"Kalau apa?" potong Hasa dari belakang Soohyun.

Tubuh Soohyun kaku seketika. Sedangkan Jungkook melotot. Dia buru-buru keluar dan Soohyun berlari mengejarnya.

"Hm, padahal aku hanya bertanya. Terkadang Jungkook sangalah freak," ujar Hasa.

Si gadis Han kembali berjalan menuju dapur. Dia melihat Hanbyul tengah memainkan sesuatu dari pemberian Soohyun, itu pasti mainan dari Jungkook.

Bibir gadis itu terbuka sebentar, lalu kembali tertutup.

"Byul, Mama tinggal sebentar untuk menelepon ya?"

Hanbyul menoleh dan tersenyum lebar.

"Iya, Mama. Selamat menelepon," ujarnya riang. Selalu seperti itu. Hasa tersenyum meresponnya, dia berbalik dan senyum itu luntur sampai ke akarnya.

Baru saja berniat menghubungi Yoongi, gadis itu sudah mendapat panggilan terlebih dulu. Dia berdiri di ruang tengah dengan satu tangan menyentuhi bingkai fotonya bersama Byul saat anak itu berumur satu tahun.

"Yoongi," panggil Hasa lebih dulu.

Dia mendengar suara bising di seberang sana. Sepertinya tengah rapat.

"Yoon—"

'Iya benar. Saya yang memesan bingkisan itu kemarin.'

Kening Hasa berkerut. Dia menjauhkan ponsel itu lalu kembali mendekatkannya ke arah telinga.

MANGATA ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя