56. Serangan Mendadak

308 64 10
                                    

"Ayo, kita harus segera kembali!"

Sakura menyeka darah dari bibir nya. Sementara Sarada yang duduk memperhatikan, menatap Sasuke yang nampak dalam suasana hati yang buruk.

Sarada merenung. Ia segera turun dari atas bebatuan dan menarik sang Mama. Memegang tangan halus Sakura erat-erat. Nampak nya, mau sekuat apapun ia mengubah alur, tetap akan kembali ke awal.

Sakura tak mengerti. Memang, karena kekuatan nya berkurang, sesitivitas nya berkurang drastis. Jadi, dalam keadaan genting ini, Sakura lah yang paling rentan.

Melihat Sakura yang nampak agak kebingungan, Sasuke yang tajam mulai menangkap sesuatu.

"Sayang, kamu merasakan keberadaan mereka, kan?" tanya Sasuke. Sakura akhirnya mengerti dan dengan terpaksa berbohong. "Aku merasakan nya. Aku sedang berpikir. Mereka sekarang mengepung kita. Berarti rumah sudah tak aman lagi." cetus Sakura seraya memangku Sarada. Sarada mengeratkan pelukan nya pada Sakura.

"Kita sementara waktu bersembunyi di tempat lain. Berpindah-pindah, buat mereka kebingungan. Setelah memastikan semuanya aman, kita kembali!" cetus Sakura. Sasuke mengangguk setuju.

"Ya, ayo! Kita bergegas!"

Meanwhile....

"Mereka tinggal disini!" cetus Itachi seraya memandangi rumah besar, yah yang bisa dibilang mansion itu. "Pantas saja sulit terlacak. Letak nya jauh, berada di tengah-tengah es ini." cetus Shisui seraya memandangi sekitar nya.

Memang, di daerah sini, hanya ada satu rumah ini. Sisanya dipenuhi pepohonan pinus dan salju. Juga, jejak mereka tidak terdeteksi akibat salju dan beberapa hal.

"Kalian berdua, dibanding mengobrol, cepat temukan mereka!"

Suara berat yang menakutkan, menghentikan obrolan Itachi dan Shisui. Mereka dapat merasakan bagaimana sakitnya punggung mereka walau mereka hanya diam memandangi.

Sudah jelas, yang mampu membuat mereka setakut ini, selain Madara dan Izuna... itu adalah Indra, yang bahkan lebih menyeramkan lagi.

Ya, mansion dan wilayah itu kini sudah dikepung orang-orang mereka. Indra turun tangan dan Asura dibiarkan diam di Jepang bersama istrinya. Sebenarnya, Kaguya sengaja menahan mereka supaya tak menghalangi pergerakan.

Memang, upaya penahanan dari Asura dan klan Uchiha tak berjalan lama. Karena dengan Indra dan Kaguya yang memobilisasi semuanya, semuanya berakhir dengan cepat.

Mansion itu terkunci rapat. Namun, mereka dapat merasakan, bahwa tak ada siapapun disana.

"Kita harus masuk. Siapa tahu ada ruang di bawah tanah!" cetus Indra memerintah. Semenjak ada tempat persembunyian di suatu pulau itu, mereka jadi tahu bahwa pasti ada berbagai tempat persembunyian disini yang di sediakan Sakura.

Hanya tinggal mencari dengan teliti, siapa tahu mereka ditemukan di salah satu tempat persembunyian itu.

Akhirnya, setelah membobol paksa untuk masuk, mereka segera menyebar di ruangan itu.

Tapi, setelah cukup lama mencari, tak ada sesuatu yang aneh. Sementara para bawahan itu mencari jejak dan keberadaan ketiga orang di rumah itu, Indra dan para Uchiha itu berkeliling. Siapa tahu menemukan sesuatu yang aneh.

Hingga, saat mereka naik ke lantai dua. Disana luas dan bersih sekali. Ada sofa, TV layar lebar yang nampak tak pernah dinyalakan, rak buku besar dan....

Mata mereka semua terfokus ke bingkai foto besar yang disana. Itu sangat jelas dan jernih. Disana, mereka melihat bagaimana sosok anak kecil itu.

Ada Sakura yang berdiri dengan anggun dan tersenyum cukup cerah. Dengan Sasuke yang tersenyum tipis seraya membawa Sarada di pelukan nya. Gadis kecil itu kenatap kamera dan tersenyum cukup lebar. Ia sangat cantik dan menawan. Mirip seperti Sasuke dan nampak nya memiliki tempramen seperti Sakura.

The PureWhere stories live. Discover now