26. Sepatu Coklat

2.9K 700 111
                                    

Chacha tak melepaskan pandangannya barang sedetikpun kepada sepatu bayi berwarna coklat ditangannya. Senyum pun tak luntur dari bibirnya. Sesekali membulak-balikan sepatu itu didepan matanya. Jay yang melihatnya hanya memutar bola mata malas.

"Cha ini udah 20 menit dan masih belum beres juga liatin itu sepatu?" tanya Jay sewot.

"Sepatunya lucu," jawab Chacha.

Jay berdecak, kesal. "Tau gitu tadi gak usah dibeli."

Akhirnya Chacha melepaskan pandangannya dari sepatu bayi itu. Matanya beralih menatap Jay tajam. Menyembunyikan sepatu itu dibelakang tubuhnya.

"Gak bisa! Udah dibeli gak bisa dikembalikan!" tolak Chacha.

Jay tertawa, lalu duduk disamping Chacha. Mengacak-acak puncak kepala Chacha. "Kenapa diliatin terus, hm? Sebagus itu ya?" tanya Jay.

Chacha mengangukk antusias. "Sepatunya lucu bangettt!" Chacha menjawab dengan semangat.

"Buat siapa sepatunya? Masa beli doang, sayang kalo cuma disimpen. Mending dikasih ke orang," saran Jay.

Chacha terlihat berpikir, "Ahh nanti Chacha kasih ke sodara aja."

"Sodara yang ada di rumah bunda?" tanya Jay.

Chacha menatap Jay, "Ahh iya ke sodara yang lagi di rumah bunda, iya hehe." Chacha tertawa hambar.

Chacha kembali menatap sepatu coklat itu. Pikirannya terus tertuju pada Daehan. Sepatu ini sepertinya sangat cocok untuk anak itu.

"Bagus kan sepatu pilihan abang?"

Sepatu bayi coklat yang dipegang Chacha itu adalah pilihan Jay. Saat mereka jalan-jalan tadi, Jay tertarik pada sepatu tersebut. Karena Chacha suka dengan sepatunya, maka mereka membelinya. Entah tujuannya untuk siapa.

Jay dan Chacha berniat untuk menghabiskan waktu berdua lagi, kini tujuan mereka adalah mall. Bergandengan tangan menyusuri mall. Chacha tak berhenti mengoceh. Jay hanya menanggapinya dengan senyuman.

Jay menghentikan langkahnya membuat Chacha ikut berhenti. Pandangan mata Jay mengarah pada toko bayi, lebih tepatnya pada sebuah sepatu yang dipajang didepan toko.

"Lucu," gumam Jay.

Cowok itu langsung menarik Chacha masuk ke dalam toko bayi. Chacha yang terkejut hanya bisa mengikuti langkah Jay. Kening Chacha berkerut ketika melihat Jay mengambil sebuah sepatu bayi berwarna coklat.

"Buat siapa bang?" tanya Chacha kepo.

Tak ada jawaban dari Jay, cowok itu malah menarik Chacha ke kasir. Membayar sepatu tersebut lalu keluar dari toko bayi.

Setelahnya Jay tak menjawab ketika Chacha menanyakan kenapa membeli sepatu tersebut. Kejadian tadi seperti tak terjadi diantara mereka.

•••


Masih di ruang tv, Chacha dan Jay duduk berdampingan di sofa. Sudah 3 hari Chacha menginap di rumah. Memanfaatkan peluang saat yang lain sedang liburan ke Australia. Selama 3 hari juga, Chacha selalu bepergian dengan Jay. Berjalan-jalan keliling kota sepuasnya.

Chacha menyandarkan kepalanya ke bahu Jay. Sesekali gadis itu menguap. Matanya sayu, terlihat mengantuk. Jay yang peka langsung memindahkan kepala Chacha ke paha nya, agar gadis itu tertidur di pahanya.

"Ngantuk?" Jay mengusap rambut Chacha biru Chacha. Menatap wajah cantik nan manis Chacha.

Chacha hanya mengangukk, kembali menguap lalu memgucek matanya.

[2]My Overprotektif Brothers | Enhypen✓Where stories live. Discover now