13. Poetry

45 5 0
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, siswa siswi berkeliaran keluar sekolah. Dikelas Chelshe, hanya ada El, Rika, dan Chelshe.

"Balik sama Ali Chel?"tanya El, sembari mendekat pada Chelshe

"Iya, kan ada kumpulan pramuka juga El, kenapa emang?"

"Nggak, yaudah gua duluan"

"Iya hati hati"

"Chel, kayanya si El juga suka sama lu deh"

"Nggaklah Rik, orang dia juga lagi pacaran kan?"

"Tapi gak menutup kemungkinan kan, kalo El suka sama lu?"

"Mana mungkin sih Rik,udah yuk aah, kebawah, yang lain udah pada nungguin deh kayanya"

Chelshe dan Rika pergi untuk kelapangan, dimana anak pramuka pada kumpul. Disana juga belum terlalu rame, sebelum mereka kelapangan, mereka mengganti baju dulu menjadi baju pramuka.

Tapi disini Chelshe nggak liat Ali, atau jangan jangan dia lebih memilih eskul pecinta alamnya? Aahh aku tidak tau. Mataku mencari keberadaan Ali.

"Cieee nyariin, kangen yah?"Tiba tiba yang dicari ada dihadapannya

"Jangan pede"kata Chelshe, lalu duduk dipinggir lapangan, sekedar untuk meneduh

"Pede itu harus"

"Lu bukan pede, tapi geer"tukas Chelshe

"Sekali lagi bilang dong pake sebutan itu"seketika lidah Chelshe kelu, pasalnya, dia keceplosan memanggil Ali dengan sebutan lu.

"Keceplosan"

"Nanti malem jadi yah?"

"Emang mau kemana sih?"

"Kemana aja, yang penting sama kamu"

"Ck rese"kata Chelshe, setelahnya dia pergi bergabung dengan anak pramuka lainnya.

Setelah lama menunggu pembimbing, akhirnya datang juga. Kita biasa sebut kak Dhika. Salah satu pelatih pramuka jenjang SMA.

Tak terasa, setengah jam sudah kita habiskan untuk diskusi untuk lomba pramuka minggu depan. Chelshe, Hanif, Rika, Diva, dan Kevin kita satu kelompok, dalam lomba pembuatan tandu. Aku senang, karena bisa ikut serta dalam lomba kepramukaan ini dan sedikit kecewa, karena Ali ikut lomba PBB (pelatihan baris berbaris).

Jam menunjukan pukul 17.00 WIB, saatnya pulang, disekolah masih rame, karena ada anak paskib yang masih latihan, juga anak anak yang eskul dibidang olahraga. Aku dan Ali jalan di koridor kelas yang sepi. Sesekali ngobrol diselingi dengan tawa.

"Nanti malem jadi yah?"tanya Ali pada Chelshe meyakinkan

"Iya, emang mau kemana?"

"Yang penting sama aku"

"Ck rese, cuma ngasih tau aja gitu, susah banget"

Chelshe dan Ali akhirnya pergi dari parkiran sekolah, cuaca saat ini samgat mendukung, simburat cahaya senja mulai muncul. Chelshe memeluk pinggang Ali, dan menyandarkan kepalanya disana. Inilah kebahagian Chelshe saat ini, hanya Ali.

Malampun tiba, kedua orangtua Chelshe sedang tidak ada dirumah, begitupun kakaknya. Chelshe sudah siap dengan pakaian non formalnya. Ali juga jemput Chelshe tepat didepan rumahnya.

Tak perlu tunggu lama lagi, Chelshe menaiki motor Ali. Dengan posisi andalan ternyamannya. Entah kemana Ali akan membawa Chelshe. Dia ikut saja.

Ali menghentikan motornya ditempat sepi. Entah dimana, Chelshe tidak tau. Disana hanya kebisuan yang menemani mereka. Ali membawa Chelshe ke bale yang ada didekat situ. Dia melihat ternyata didepannya terdapat cafe, tetapi cafe itu tidak terdapat kursi dan meja. Hanya bale bale indah yang ditemani lampu tumblers bewarna warni. Unik.

troublesome CoupleWhere stories live. Discover now