5. Warm Palms

152 110 41
                                    

Cuaca pagi ini masih sangat dingin, pemuda berdarah jepang-korea itu berangkat lebih awal dibanding ketiga temannya yang masih tertidur pulas dikamar. Semalam, mereka berempat memang menginap dirumah Renjun. Tentu saja tidak jauh dari memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah besar Paman Chanyeol tersebut.

Sengaja berangkat lebih pagi, siapa tahu ada hal lain yang terjadi di sekolah pada pagi hari. Bel sekolah berbunyi masih 45 menit lagi. Ya, masih sangat lama untuk menunggu bunyi bel masuk tiba.

Setelah sampai di sekolah, ada satu dua murid yang sudah berangkat pagi ini. Mereka yang melihat Yoshi berangkat pagi buta seperti ini adalah hal yang langka. Ada diantara mereka yang menyapa Yoshi, dia membalas dengan senyum singkat saja.

Tapi mungkin, menurut murid shine dijawab dengan senyuman singkat saja sudah bahagia. Banyak yang lebih menyukai Yoshi yang terbilang sedikit ramah kepada mereka. Eric juga ramah, tapi lebih pemilih. Memilih yang cantik tentu saja.

Kaki jenjangnya melangkah kearah rooftop yang masih sunyi dan terbilang mencekam. Sering kesini, tapi ini baru pertama kalinya dia keatas pagi sekali seperti sekarang.

"Ugh.. dingin sekali," sambil mengusap kedua tangan putihnya kemudian ia tempelkan di kedua pipi tirusnya itu. Merasa sedikit hangat.

Tangan sebelah kanannya meraih ponsel berwarna hitam dan mengarahkan jarinya ke aplikasi chatting. Ada satu pesan yang membuatnya terkejut tapi juga sangat senang.

Beberapa hari lagi aku sampai di Seoul.

Bibirnya tersenyum sempurna. Sudah merindukan wanita itu sangat lama. Sudah dua tahun dia tidak bertemu, rasanya sangat bahagia. Ingin mempercepat waktu sekarang juga untuk bisa menemui pujaan hati.

Dia meraih buku bacaan didalam saku jas yang sengaja dibawa. Membacanya sambil bersandar pada dinding rooftop yang dingin. Mulai mendalami cerita itu, kemudian terlelap begitu saja.

Sudah bukan hal yang aneh bagi Yoshi. Dia bisa tidur dimana saja, bahkan saat membaca buku sambil terduduk pun dia bisa. Entah kapan dia akan bangun, hanya akan menunggu orang yang datang ke rooftop ini dan membangunkan dirinya. Jika tidak, terserah Yoshi mau tertidur sampai kapan.

Asal jangan tidur kepangkuan Tuhan.

🔗⛓🔗

Pemandangan pertama yang Renjun lihat adalah kaki berat Eric yang berada diatas perut kecilnya dan wajah Jinyoung yang sangat dekat diwajah sambil sedikit mendengkur pula. Segera menyingkirkan kaki berat itu diatas tubuhnya dan mendorong wajah Baejin disamping dengan tenaga dalam. Mengalihkan tubuh mereka berdua itu sangat susah, pasti jika Renjun tidak langsung keluar dari tempatnya. Akan ditindih kembali.

"Dasar tukang tindih dan mendengkur!" ucapnya kesal.

Langkah kakinya dia hentak-hentakkan cukup keras, tapi dua manusia itu tetap saja terlelap. Maniknya melihat sekitar kamar tidurnya dan tidak melihat keberadaan Yoshi disana. Seingat Renjun, mereka berempat bercerita dan bermain game diatas tempat tidur dan terlelap disana. Bagaimana Yoshi tidak membuat suara sedikit pun untuk bangkit?

Memilih tidak memikirkan Yoshi dimana dan sedang apa. Dia kembali melihat kedua temannya yang masih dialam mimpi itu. Oh? kamarnya sangat berantakan saat ini.

Ide jahil terlintas di kepala. Mengambil air dingin dari toilet kamar, mengisi air tersebut kedalam gayung berukuran sedang. Tangan kirinya dia gunakan untuk mengangkat gayung itu, sedangkan yang sebelah mengambil guling yang tergeletak di lantai.

Shine School | 00LWhere stories live. Discover now