UNTIL.THEN [COMPLETED]

UNTIL.THEN Part 7 - Berbeda

80 vs 82.

Tampak papan angka digital merah yang saling membalap, Alex dan Elliot bermain basket di timezone. Aku dan Rita duduk melihat 2 lelaki yang tidak mau kalah satu sama lain.

"Cuma game doang padahal, childish banget!"
Rita memanyunkan bibirnya.

"Eh Mina sorry ya gue ga tau si Elliot itu nyebelin gitu orangnya, kata Alex dia baik, baik apanya?! Huh!"

"Emang! Nyebelin banget si sipit itu!"
Mina mengangguk setuju.

•••••••

"Argggghhhh!!!"
Terdengar teriakan Alex, Elliot menatap ke arahku, jarinya membentuk lambang peace. Mina melihat score dari jauh 112 vs 110.

*Kalah tipis!*

Rita menghampiri Alex, menghiburnya dengan mengajak bermain game yang lain. Elliot duduk di sebelah Mina menggantikan Rita. Dia melepas kemejanya, kaos hitam yang dikenakan di dalamnya tampak sedikit basah oleh keringat.

"Lo ga main?"
Elliot menyisir rambutnya yang tebal dengan tangan.

"Mau main cuma mesin nya dipake"

"Main apa emangnya?"

Mina menunjuk ke arah permainan memukul tikus tanah yang sedang dimainkan 2 anak kecil.

"Haha"
Elliot tertawa. Baru kali ini aku melihatnya tertawa. Giginya putih tersusun rapih, taring kanan nya terlihat lebih panjang dan tajam.

"Lo bisa ketawa juga ya?"

"Ya bisalah!"

"Gue pikir lo cuma bisa marah doang"

Tatapan Elliot melunak.

"Habis lo sombong!"
Sahutnya lagi.

"Hah?"

"Kenapa ngacangin SMS gua?"

"Pulsa gue abis"

"HAHAHA"
Elliot tertawa, kali ini lebih keras.

"Yuk cari mesin pukul-pukul"
Elliot berdiri melepaskan pandangannya ke kiri dan kanan.

"Nah ada tuh!"

•••••••

Mina berdiri dan mengikuti Elliot. Tapi mesin pukul ini berbeda dari yang Mina bayangkan.

"Nih ya lo pukul nih sandbag-nya, tonjok gitu nanti kita adu score."
Elliot menggesekan kartu ke mesin itu.

"Eh tunggu tunggu gimana???"

"Udah start ayoo hajar!!!!!!"

Mina yang bingung hanya mengikuti instruksi dari Elliot dan memukul sandbag hitam di depanku.

"450??!! Oke sekarang giliran gua! Kalo gua menang dapet apa?"

"Perasaan tadi ga ada omongan apa-apa?"

"Kalo gua menang, kita jalan lagi ya? Minaa?"
Aku terpaku, kala pertama Elliot menyebut namaku. Sekeliling terasa senyap perlahan. Aku tak bisa melepaskan mataku darinya.

"Woohooo liat 525!!!! Gua menang!"
Teriakan Elliot mengembalikan kesadaranku.

•••••••

"Eh lo orang kemana aja? Dicariin dari tadi, Photobox yuk!" Rita menarik tangan Mina ke arah booth photo. Kami berempat pun masuk ke dalam, Rita memilih banyak tema lucu-lucu seperti kelinci, kucing, dan masih banyak lagi, kami berpose sampai kartu saldo kartu Rita habis. Ketika Rita dan Alex keluar untuk menukar tiket ke counter, dengan cepat Elliot menggesek kartunya kembali.

"Minaa cheese!!!!"

Itu adalah foto berdua pertama kami, mukaku yang terlihat kaget dan Elliot yang tersenyum hingga matanya tak terlihat. Kamipun segera menyusul Rita dan Alex, Elliot menukarkan tiketnya dengan benda-benda aneh. Aku? Aku biasa mengumpulkan tiketku di rumah untuk ditukarkan dengan hadiah yang lebih besar.

•••••••

Rita pun menelepon Pak Udin untuk stand by di lobby. Kita semua turun menggunakan eskalator. Rita dan Alex di depan, aku dan Elliot sejajar di belakang. Entah di lantai berapa Elliot tiba-tiba turun beberapa anak tangga ke bawah. Kemudian dia menempelkan sesuatu di lututku. Karena kami tergesa-gesa, aku tak sempat melihat benda apa itu sampai benar-benar duduk di mobil.

*Ini yang ditukar Elliot di timezone? Sticker bentuk hati!*
Mina menekan sticker timbul kecil warna ungu itu. Tanpa sadar mulutnya bergerak dengan sendirinya.

"Taro bubble.."

"HAHAHA!!!!"
Elliot tertawa dari kursi depan membuat Alex dan Rita saling menatap bingung.

•••••••

👇 Vote here ⭐ Thank you! 🌟