UNTIL.THEN Part 33 - Pelangi

68 14 0
                                    

Tik.. Tik.. Tik.. Tik..
Jarum jam berdetik membuat Mina terjaga, kepalanya terasa berat, ia melihat ke arah bawah. Semua barang-barang masih dibiarkan tergeletak berserakan di lantai. Mina berdiri berjalan menuju kotak dimana ia mengubur semua masa-masa indah itu.

Deg!

Kotak P3K itu kini tidak seputih dulu, waktu yang berjalan telah memudarkan warnanya. Kuusap ketiga sticker timbul ungu yang berbaris sejajar membentuk M💜E. Tulisan Elliot terlihat samar nyaris tak terbaca.

Mina membuka kotak itu dan menemukan kepingan bulat emas bertuliskan 1st Winner Basketball championship 2004.

"Punya Gua!"

Ia memejamkan mata mereka ulang kejadian itu lalu menyentuhkan medali kemenangan Elliot ke bibirnya.

"Ga adil! Kenapa cuma lo yang bisa ninggalin ini semua ke gue??!! Gue bahkan ga pernah ngasih lo apa-apa!!"
Aku menepis kotak itu ke samping hingga isi obat-obatan di dalamnya berhamburan keluar.

Cling!
Mina menangkap kilau yang dipantulkan cahaya bulan dari jendela. Tanganya bergerak memungut benda perak kecil dengan inisial E, di bagian pengait masih tertinggal sisa besi dari gantungan hp yang patah.

"Ini?? Ini yang lo suruh gue simpen sampe lo pulang nanti?? Pulang?! Kapan??!! Engga! Ga mau! Karena lo ga nepatin ucapan lo! Ini pindah hak milik! Lo ga boleh ambil ini! Ga boleh!!"
Mina mengepal liontin Elliot dalam genggamanya.

•••••••

"Mah? Mama aja deh! Papa ga bakal bisa bujuk dia.."
Papa resah mondar-mandir di depan kamar.

"Tadi katanya mau liat Mina? Yaudah siniin!"

Tok Tok..

"Sayang, mama masakin kesukaan kamu nih!"

Mina masih duduk menangis di pojok, kepalanya tertunduk dengan kedua tangan melingkari kaki. Mama meletakan nampan makanan di atas meja belajar.

"Mina?"
Mama membelai Mina lembut. Mina mengangkat kepalanya, wajahnya pucat, matanya sembab membendung genangan air yang nyaris tumpah.

"Makan ya ndok? Enak loh.. Dikit aja ya?"

Mina menggeleng.

"Mama suapin mau?"

Mina kembali menunduk.

BRAK!

"Udah cukup!!"
Papa membanting pintu kamar membuat perhatian kami tertuju ke arah luar.

"Sampe kapan kamu mau nyiksa diri kaya gini Mina?? Udah 3 hari kamu ga makan!! Kalo sakit gimana?? Apa kamu pikir si Elliot itu bakalan seneng liat kamu begini??"

"Papa ga ngerti!"

"Iya papa ga ngerti! Ga akan pernah ngerti karena bagaimanapun papa ga ada di posisi kamu! Yang jelas papa tau kalo orang-orang di sekeliling kamu itu sayang dan peduli sama kamu! Tolong biarin kita bantu kamu Mina? Kamu ga perlu ngelaluin semua ini sendirian!"

Papa menghampiri mendekat kemudian membentangkan lenganya lebar menawarkan pelukan padaku.

"Huwaaa!"

"Nak kamu boleh sedih! Kamu boleh nangis! Tapi jangan berlarut terlalu lama! Percayalah Mina, akan datang pelangi setelah hujan!"

•••••••

👇 Vote here ⭐ Thank you! 🌟

UNTIL.THEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang