EIGHTEEN - Marah.

1.1K 117 3
                                    

HOLLA!!

I'M BACK!!! 🥳🥳

ADA YANG KANGEN GAK? GAK ADA YA? HUHU SEDIHNYA AKU😥

TAPI GAK PAPA, YANG PENTING KALIAN SEHAT SEHAT, GAK ADA YANG SAKIT JUGA.

ENJOY SAMA CERITANYA! JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN POSITIFNYA YA!!!

(NOTE : JIKA TERHADAP TYPO TOLONG DI TANDAI, TERIMA KASIH)

~~~

Kini Fiona dan Zergan telah sampai di salah satu mall ternama di jakarta pusat. Sedari awal mereka sampai di mall tersebut sampai mereka sudah di dalam mall itu, banyak sekali pasang mata yang menatap ke arah mereka. Ada yang menatap mereka iri, penasaran, dan juga tidak suka.

'Itu bukannya anak pertama dari keluarga Alderick ya?'
'Iya bener, dia sama siapa itu ya?'

'Mereka pasangan ya? Cocok banget deh'

'Jadi dia udah punya pacar ya?'

'Ganteng banget deh!'

'Cewenya cantik banget'

'Iya cantik banget, namanya siapa ya? Jadi mau kenalan'

Mendengar perkataan seseorang yang ingin kenalan dengan Fiona, Zergan pun langsung merangkul pinggang Fiona posesif dan menatap laki laki itu dengan tajam. Seolah olah ia berbicara dengan tatapannya.

Gak usah macem macem kamu kalau gak mau kenapa kenapa.

Melihat tatapan tajam dari Zergan, dengam buru buru laki laki itu langsung meninggalkan tempat saat ia melihat Fiona dan Zergan dengan perasaan takut.

"Ka Zergan kenapa?" tanya Fiona saat melihat Kakanya kenatap kearah lain.

Yang ditanya pun hanya menampilkan senyum manisnya saja, tentu senyuman itu tak luput dari pandangan kaum hawa yang berada disana.

'YaAllah... Indahnya senyum hamba mu yang satu itu'

'Calon masa depan gua manis banget'

'Eh! Dia udah punya pacar'

'Nanti pacarnya denger gimana?'

Dan masih banyak lagi ocehan ocehan dari para kaum hawa tentang Zergan.

Zergan merasa masa bodo, ia lebih memilih menarik tangan Fiona menjauh dari tempat itu tidak peduli dengan pandangan orang orang.

Yang ditarik pun hanya menatap Zergan dengan bingung, ia sudah pasrah dengan Kaka tertuanya yang mau membawanya entah kemana.

Cukup lama Zergan menarik tangan Fiona, Fiona juga sudah merasakan sakit di bagian kakinya karena terlalu lama berjalan entah tujuan.

"Ka Zergan mau kemana si?" tanya Fiona dengan malas.

"Udah ikut Kaka aja." jawab Zergan sambil tetap menarik tangan Fiona.

Zergan pun menarik Fiona memasuki pintu restoran khas jepang, setelah itu Zergan pun langsung mendudukan Fiona di salah satu kursi di sana.

"Loh?" bingung Fiona sambil melihat sekitar dan berakhir menatap Zergan dengan pandangan bingung.

"Sebelum kita berkeliling, alangkah baiknya untuk mengisi perut terlebih dahulu. Lagi pula kamu suka makanan jepang kan?" ujar Zergan. Setelah menjawab Fiona, Zergan pun langsung mengangkat tangannya memanggil pelayan.

Tak lama, sang pelayan pun datang dengan buku menu di lengan kanannya. "Permisi tuan, mau pesan apa?" tanya palayan perempuan itu sambil menyodorkan buku menu kepada Zergan. Jangan lupakan senyum yang terpancar di wajah pelayaan itu ke arah Zergan.

Perfect Brother Where stories live. Discover now