FIVE - Pertandingan.

4.4K 308 13
                                    

Kini SMA Jaya 1 Jakarta tengah mengadakan perlombaan beladiri tingkat nasional. Perlombaan ini di hadiri oleh berbagai SMA yang ada di indonesia, seperti Medan, Padang, Bandung, Tanggerang, dan daerah daerah lainnya.

Fiona adalah perwakilan dari SMA Wirata 5 Bandung, ia di dampingi oleh guru olahraga sekolahnya yaitu Pak Doni. Perjalanan dari Bandung menuju Jakarta memakan waktu yang cukup lama karena keadaan Jakarta yang sangat padat dengan mobil dan motor yang berlalu lalang, setelah perjalanan yang lumayan panjang akhirnya Fiona pun sampai di SMA Jaya 1.

Saat Fiona turun dari mobil yang membawa nya kesini, Fiona tidak henti henti menatap kagum Sekolah itu.

'Wow' gumaman Fiona saat melihat siswa/siswi yang berjalan melewati nya dengan seragam sekolah yang sangat modis.

"Fiona ayo kita ke panitia acara dulu untuk daftar ulang dan nomor pertandingan." ujar Pak Doni dan di angguki oleh Fiona.

~~~

Seorang laki laki yang sangat tampan kini sedang menuruni tangga sambil bersenandung riang.

"Morning Ayah, Bunda, Mama, Papa, dan juga sepupu ku abang Reyga yang sangat tampan tetapi tidak setampanku." sapa Arkan sambil menampilkan senyum manisnya.

"Morning."

Setalah mendapat jawaban, Arkan pun duduk di samping Reyga dan langsung menyantap sarapannya.

"Arka kamu hari ini datang ke sekolah kan?" tanya Letta kepada putranya.

Arkan pun menelan makanan yang ada didalam mulutnya "Iya bun, Arka mau lihat pertandingannya."

"Ngomong ngomong aku jadi kesehatan di sekolah Arka nanti." ujar Reyga sesudah meminum susunya.

Arkan pun menaikan sebelah alisnya bingung "Kok bang Reyga yang jadi pengurus kesehatan di sekolah Arka?"

Reyga pun menatap Arkan sambil menaikan alis nya sebelah "Ya emang nya kenapa kalau abang yang jadi pengurus di sekolah kamu? Masalah?"

"Ya gak gitu juga maksud Arka." jawab Arkan sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Udahlah ngapain si bahas soal kayak gitu? Kalau gitu Arka nanti ke sekolahnya bareng sama Reyga ya." ujar Letta.

"Yah bunda, Arka mau sendiri aja."

"Gak bisa."

"Atau gak sama bunda dan ayah deh."

"Hmm kalau itu kamu bisa ikut bunda sama ayah saat pulang aja ya?" ujar Letta sambil mengusap surat Arkan.

"Yasudah." jawab Arkan.

Setelah percakapan singkat itu, mereka semua yang ada di meja makan itupun langsung beranjak dari tempat duduk mereka dan melakukan aktivitas nya. Lain hal nya dengan Arkan, dia malah mengikuti Letta kemana pun Letta pergi.

Lettapun menghembuskan nafas "Kamu kenapa ikutin bunda sedaris tadi?" tanya Letta kepada putranya yang kedua ini sambil berjalan menuju ruang keluarga.

"Kan Arka mau sama bunda, emang nya tidak boleh?" tanya Arkan sambil berjalan menuju Letta.

"Iya deh apa kata kamu aja." pasrah Letta dan mengambil handphone nya.

Arkan pun langsung duduk di sebelah sang bunda dan menyandarkan kepalanya di pundak Letta.

Arkan menaikan alisnya sebelah setelah melihat bundanya menelfon seseorang "Bunda telfon siapa?"

Perfect Brother Where stories live. Discover now