TWENTY-ONE - Birthday Party

781 72 4
                                    

(faktor mentok di tengah jalan, maaf ya kalau ceritanya jadi aneh)

ENJOY!

~~~

Hari ini adalah hari yang sangat dinanti nanti kan oleh keluar Alderick. Tepat tanggal 06 Juni, hari dimana anak kembar mereka akan bertambah usia yang ke tujuh belas tahun.

Pagi ini Letta dan Bila tengah sibuk dengan bahan bahan kue yang akan mereka buat, tidak hanya kedua wanita itu Zergan, Reyga serta Kenzo dan Kenzie pun juga turut serta membantu. Seperti Zergan dan Reyga memantau dan juga membantu pada pekerja yang tengah mendekor rumah mereka, Kenzo dan Kenzie yang sibuk mengarahkan beberapa pekerja yang tengah menyusun beberapa kado yang telah mereka siapkan sebelumnya.

Para sahabat Arka dan Fiona pun juga turut membantu, seperti sekarang mereka tengah berada di salah satu mall besar yang ada di jakarta pusat.

"Le, kita liat liat dress yuk?" ajak Vanya sambil menggandeng sebelah tangan Fiona.

"Yuk Le aku juga mau cari dress baru nih." ajak Tasya dan langsung menarik lengan Fiona dan juga Vanya.

Yang ditarik pun hanya mengikut saja.

Beda dengan ketiga gadis itu, Arkan, Cya, Vano dan Reynald hanya mengekor saja. Sebenarnya kalau boleh jujur mereka malas memasuki tempat satu itu, kerana pasti mereka akan dijadikan babu untuk membawa semua belanjaan itu,

"Kalau kita kabur sekarang keburu gak si?" tanya Vano.

"Kayaknya enggak deh, kalau udah Tasya yang mimpin bakal susah buat kabur. Hafal banget gua sama dia." jawab Cya yang sudah sering jadi babu Tasya dan juga momynya.

Vano, Reynald dan Arkan pun langsung memasang wajah murung setelah mendengar jawaban dari Cya. Sungguh mereka sangat malas harus mengikuti ketiga gadis itu! Andai sebelumnya Reynald tidak mengajak berjalan jalan ke mall pasti mereka tidak akan disini sekarang, aduh Reynald jadi menyesal.

"Udah lah ikutin aja, paling kita cuma bawa belanjaan Tasya sana Vanya doang. Fiona pasti gak sebanyak mereka berdua." ujar Cya dan langsung berjalan masuk menghampiri ketiga gadis yang tengah asik memilih dress.

Arkan, Vano dan Reynald pun hanya bisa pasrah akan keadaan, yang penting mereka tidak harus kembali dengan capat sekarang.

~~~

Disisi lain seorang gadis tengah berdiri didepan pintu sebuah apartemen entah milik siapa. Sebelum menekan tombol bell, tidak lupa gadis itu merapihkan dress selututnya dan juga make up yang menghiasi wajahnya. Selesai dengan kegiatannya, dia pun langsung menekan tombol bell itu dengan sedikit pearaan senang dan gugup.

Hampir 5 menit diam berdiri didepan pintu, gadis itu pun menekan kembali tombol bell itu kembali.

"Apa dia pergi ya?" gadis itu pun bingung harus menghubungi sang pemilik apartement bagaimana, karena dia tidak memilik kontaknya.

"Huh!" helaan nafas dia keluarkan.

"Kayaknya belum waktunya deh, nanti gua balik lagi aja deh." gadis itupun langsung meninggalkan tempat itu dengan perasaan sedih.

~~~

Waktu telah menunjukan pukul 12 siang, sudah memasuki waktu makan siang.

Cya yang tengah berdiri di samping Fiona dengan tangan yang memegang troli belanjaan langsung memasukan telpon genggamnya kedalam kantung jaketnya.

"Udah siang nih, makan dulu yuk." ajak Cya.

Mendengar itu, Fiona pun langusng mengalihkan arah pandangnya ke arah Cya. "Wah udah waktu makan siang ya? Yaudah yuk ka ajak yang lainnya juga." balas Fiona sambil berjalan mendekat kearah teman temannya yang berada di depannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang