bagian 29

97 14 2
                                    

— Zemira yang sedikit berbeda —

-
-
-

== bagian 29 ==


SETELAH kejadian kemarin dan beritanya menyebar luas dengan cepat seantero sekolah, orang-orang lantas menjauhi Zemira. Teman-teman sekelasnya pada menyimpan barang-barangnya begitu Zemira memasuki kelas. Beberapa orang yang ia temui di koridor mengatainya pencuri.

Sebelum bel masuk tadi Zemira kembali dipanggil ke ruang BK. Karena sudah kesal akan orang-orang yang tak mempercayainya, maka ketika guru BK bertanya apakah benar Zemira yang mencuri uang temannya, lantas Zemira menjawab iya. Hanya satu kata ith, setelahnya tidak ada lagi. Guru itu juga hanya terdiam dan memperbolehkan Zemira masuk kelas.

Satu-satunya teman yang masih bisa Zemira percaya hanya Kalila. Satu-satunya orang yang tidak menjauhi Zemira walau Kalila ikut didiami di kelas. Zemira juga sudah berkata pada Kalila untuk menjauh saja darinya agar teman-teman di kelas tidak ikut memusuhinya. Tetapi jawaban Kalila membuat Zemira tersenyum hangat.

" Gue enggak akan ninggalin lo di saat lo lagi susah, Ze. Enggak akan pernah, dan gue janji akan dipihak lo, " katanya.

Dan Zemira bersyukur kala Kalila masih mempercayainya.

" Anak-anak, tugas kali ini sedikit berbeda. Karena kita akan bekerja sama dengan kelas 12 IPA-1. Di mana setiap individu di kelas ini berkolaborasi dengan individu di kelas 12, untuk membuat laporan mengenai materi kita kali ini. " Guru di depan itu membenarkan letak kacamatanya, sebelum akhirnya mengeluarkan kotak yang berisi nomor.

" Agar adil, Ibu buatkan nomor. Kalian ambil satu nomor di kotak ini, kemudian cocokan dengan nomor Kakak kelas kalian, jika sama maka itu pasangan kalian. Sudah paham ya? Untuk tugasnya nanti Ibu share. " Guru itu mulai keliling, menyuguhkan kotak kepada anak-anak.

Zemira mendapatkan nomor 12. Setelahnya ia simpan nomor itu di saku roknya.

" Bismillah semoga bukan, Kak Abian. " Zemira tersenyum mendengar doa Kalila. Sampai akhirnya teringat satu hal. Bagaimana jika dirinya berpasangan dengan Galen?

" Oke, saya kasih kesempatan kelas ini untuk mendatangi kelas 12 IPA-1 di lantai atas. Jangan berlama-lama, setelah mendapat pasangan langsung dikerjakan tugasnya! "

" Siap, Bu!! "

Seluruh siswa siswi di dalam kelas itu berbondong menuju lantai atas. Zemira dan Kalila adalah orang terakhir yang keluar. Sebegitu peka Kalila melihat Zemira yang tak ingin menjaga jarak dengan mereka.

Setibanya di kelas 12 IPA-1, semua sudah mencari pasangan masing-masing dibantu oleh guru yang mengajar di kelas itu.

" Nomor 2! Siapa nomor 2? " tanya guru yang mengajar itu pada siswanya.

" Saya, Bu! Eh yang benar gue dapet Kalila, woi!! " Kebetulan Abian yang dapat. Pria itu berteriak heboh di dalam kelas, sangking senangnya mendapatkan Kalila. Sedangkan Kalila memasang wajahnya masam, lalu keluar kelas bersama dengan Abian.

" Nomor berapa, Nak? " tanya guru itu pada Zemira. Zemira menunjukkan nomornya pada guru itu.

" Nomor 12! Siapa? " Zemira hanya menundukkan kepalanya. Karena berita kemarin sampai ke telinga kelas 12 membuat mereka juga pasti membicarakan Zemira. Dan rasanya Zemira ingin cepat keluar dari kelas itu. Ada dua hal, karena satu kelas itu terus menatapnya membuat Zemira tak nyaman dan karena satu orang —

MELLIFLUOUS [ COMPLETE ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora