fourteen [ maaf 2]

18.6K 1.8K 11
                                    

"cukup, berhentilah menangis" bujuk Yogo, yang sudah tidak tahan dengan pandangan aneh di depannya ini

Naoki mendongak menatap langsung ke arah mata Yogo, Yogo yang di tatap pun terdiam ia bisa dengan jelas melihat ketulusan di mata Naoki

Nanao yang bingung dengan situasi itu pun mendekati Daiki lalu berbisik "dia siapa? Kenapa meminta maaf pada kak Yogo?" Daiki hanya menjawab pertanyaan Nanao dnegna mengangkat kedua bahunya

Kriet

Pintu terbuka, isaki yang baru saja masuk kebingungan dengan munculnya Naoki

"Siapa dia? sepertinya tidak asing"

"Ayah little Yogo" jawab Yogo singkat yang membuat semua orang di sana menatapnya

"Kenapa? Dia memang ayah biologis bayi ku" Yogo menatap mereka dengan tatapan rumit

Daiki mendekatinya lalu berbisik "bukankah kau membencinya? Kenapa kau mengakui nya bahwa ia ayah little Yogo?"

Yogo menghela nafas lalu menatap Naoki "ya, aku membencinya tapi aku tidak bisa mengelak bahwa dia adalah ayah bayi ku" Naoki sedikit lega mendengar Yogo

"Tapi aku tidak mau kembali ke masion mu itu! Aku tidak mau menikah dengan mu! Kau! Kau urus saja urusan mu! Aku bisa menjaga anak ini sendiri!" Yogo tiba-tiba histeris, ingatan kelamnya berputar di kepalanya seperti kaset rusak

Nanao dengan sigap menekan tombol darurat untuk memanggil dokter, isaki dan Daiki sedang berusaha menenangkan Yogo "Yogo! Tenanglah! Dia tidak akan berani macam-macam pada mu" "Yogo tenanglah!"

Dokter segera datang dan memberikan obat penenang untuk Yogo, setelah tenang dokter itu mulai memeriksa Yogo dan memasang kembali infus yang sempat terlepas saat Yogo mengamuk. dokter itu terdiam saat melihat tanda lahir di pergelangan tangan Yogo namun ia segera kembali ke dirinya

"Yang mana kerabat dari tuan Yogo?" Dokter itu bertanya

"Aku" Naoki, Daiki dan isaki mengangkat tangan

"Aku juga" Nanao pun mengangkat tangannya

"Tolong satu orang untuk ikut dengan ku keruangan ku"

"Aku saja" Daiki

"Tidak, aku saja" isaki

"Kalian bertingkah seperti anak kecil" Nanao mencibir

"Ck, tapi aku yang-" telfon Daiki berdering

"Jawab telfon mu, aku harus pergi bersama dokter" isaki tersenyum puas

Daiki mengangkat telfonnya dan Isaki mengikuti dokter ke ruangannya

"Nanao, aku harus pulang istri ku merindukan ku" Nanao mengangguk sambil melambai

"Ano, kau.... Ayahnya little Yogo?" Naoki mengangguk

"Kenapa kak Yogo membenci mu?"

"Karena aku buruk"

"Jadi kau meminta maaf kepada kak Yogo?" Naoki mengangguk

"Kak Yogo pasti akan memaafkan mu! Tapi untuk Sekarang jangan terlalu memaksanya, dia sedang sakit" Nanao menunduk sedih

"Hm, aku tidak akan terlalu memaksanya"

Nanao mendongak ia menghapus jejak air matanya dan tersenyum cerah "terima kasih"

Di sisi lain, isaki sedang mendengarkan penjelasan dokter mengenai kondisi Yogo "yang paling penting tolong untuk tidak membuat ia menjadi setres dan tertekan itu sangat membahayakan, seharusnya ia sudah bisa pulang dua hari kedepan tapi karena kejadian ini masa rawat nya harus di perpanjang"

"Itu tidak akan terjadi lagi" ujar isaki

"Baiklah kalau begitu. Ngomong-ngomong apakah tuan Yogo adalah saudara kandung mu?" Dokter itu bertanya

"Bukan. kami dari panti asuhan yang sama, makannya dia sudah ku anggap saudara"

"Bukankah nama belakang kalian sama?"

"Tidak, nama belakangnya Osaka, dia menggunakan nama belakang ku karena beberapa masalah" dokter itu mengangguk

"Kalau begitu aku kembali dulu" ujar isaki lalu bangkit dan kembali ke ruangan Yogo

Dokter itu menekan sebuah nomor di ponselnya "Nagi-chan, aku ingin kau memastikan sesuatu"




To be continued......

Not Again (bxb)Where stories live. Discover now