thirty [pemakaman]

7.9K 794 9
                                    

Hari ini adalah hari pemakaman Nagi, banyak orang yang tiba untuk memberi penghormatan terakhir kepadanya

Nagi memang orang yang cukup baik bahkan banyak pasien dan mantan pasien berdatangan. Ya tingkah laku mu akan membuat orang yang di sekitar mu terpengaruhi, Nagi adalah orang baik maka dari itu banyak orang yang datang ke pemakaman nya dengan rasa kehilangan

Sebaliknya jika kau bertingkah semena-mena dan di cap sebagai orang jahat maka orang yang datang ke pemakaman mu akan tertawa dengan keras

Yogo memandang makam Nagi, ia tidak menangis namun hati nya cukup teriris. Meski waktu bersama Nagi hanya sebentar namun itu cukup mendalam untuk Yogo

Naoki memeluknya dari belakang, orang-orang sudah pulang bahkan orang tua Yogo dan ibu Naoki

"Kita pulang, biarkan dia beristirahat" Naoki berusaha membujuk

"Hm....."

Yogo berbalik dan menatap ke bola mata Naoki "berjanjilah untuk terus bersama ku, aku....."

Yogo tidak melanjutkan kata-katanya, Naoki menutup mulutnya dengan ciuman. Ciuman yang tidak tergesa-gesa namun sangat intens seolah menyalurkan perasaan satu sama lain

Wajah Yogo memerah antara malu atau kekurangan oksigen, ia perlahan mendorong tubuh Naoki untuk memberitahu nya agar mengakhiri ciuman ini. Naoki segera menyadarinya kemudian melepas ciuman itu

Yogo menutup mulutnya lalu berguna pelan "apa yang kau lakukan di depan makam seseorang....."

Naoki terkekeh, setidaknya ia berhasil suasana hati Yogo tidak seburuk sebelumnya "aku akan selalu bersamamu, apapun yang terjadi nanti" Naoki mendaratkan ciuman ke dahi Yogo

Ia menyeret Yogo untuk pergi dari makam itu, tidak baik untuk seorang ayah hamil untuk bersedih terlalu lama. Tunggu. Ayah..... Hamil? Oke sekarang aku memikirkannya ibu hamil atau ayah hamil? Pertanyaan ini menjebak seperti pertanyaan 'seorang Uke jika bercerai harus di panggil duda atau janda?' atau normalnya 'telur terlebih dahulu atau ayam?' mungkin kalian bisa memberi tahu ku di kolom Komentar

Di mobil Yogo teringat akan sesuatu "Naoki-san, itu..... Ciuman pertama ku setelah kembali ke masa lalu" ia kembali memerah hingga ke lehernya

"Ya, itu juga ciuman pertama ku"

Yogo cukup terkejut kemudian bertanya dengan ragu-ragu "......Benarkah?"

"Tentu saja...... Meski saat aku terbangun aku tidur di samping Kiki" Yogo mengerutkan bibirnya cemberut

"Aku tidak ingin membahas wanita itu!"

"Oke, oke, tidak akan, jangan marah. Bagaimana kalau kita beli eskrim terlebih dahulu" Yogo dengan enggan mengangguk

"Hei, ayolah jangan marah, salahku karena datang terlambat" Naoki melembutkan suaranya selembut mungkin

"Oke, aku tidak marah..... Tapi ayo ke bioskop aku ingin menonton film"

"Oke, tapi kau harus mengganti pakaian dulu" Yogo mengangguk

"Oh iya, ayah memberi tahu ku bahwa Minggu depan kita akan berbelanja perlengkapan bayi, kita juga sudah punya rumah baru yang dekat dengan perusahaan jadi kau tidak perlu tinggal di masion itu lagi"

"Rumah?"

"Ya, apartemen elit" seketika Yogo bungkam dia lupa kalau kekasihnya adalah orang kaya

"Dan pernikahan akan di adakan bulan depan"

"Begitu cepat?"

"Ya, mama ingin mencium mu, memeluk mu, dan mengurung mu bersama komik-komik anehnya" Naoki merinding membayangkan ekspresi ibunya ketika membaca hal-hal itu

"Bukankah kau sudah mempraktekkannya? Kenapa kau seperti ketakutan ketika melihat buku ibumu?" Naoki membeku

"A-aku....."

"..... bodoh"

"Aku tidak bodoh"

"Ya,ya,ya, perhatikan jalannya" Yogo berusaha menahan tawanya agar tidak meledak

Not Again (bxb)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant