twenty two [sesuatu]

8K 1K 6
                                    

"halo, Naoki-san"

"....."

"Naoki-san?"

"Maaf, ini pertama kalinya aku mendengar mu memanggil ku dengan nama panggilan ku"

"Be-benarkah? Ini pertama kali?"

"Ya, bahkan di kehidupan Sebelumnya kau tidak pernah memanggil ku dengan nama ku"

"Hmmmm Naoki-san, Naoki-san, Naoki...."

"Hentikan! kau membuat wajah ku memerah!"

Aku terkekeh, rasanya sangat manis membuat ku ketagihan ingin menggodanya

"Kau baik-baik saja kan?

"Hm, aku baik" Yogo memilin selimutnya

"Syukurlah"

"Apa kalian bertengkar tadi?"

"Tidak"

"Bohong"

".....oke, kami bertengkar sedikit, tapi setelah membaca hasil DNA itu aku mengalah, Dia benar-benar tidak mengizinkan ku ikut. Aku kan kesana besok"

"Hmm, aku akan menunggu mu"

"Selamat malam sayang, selamat malam baby"

Blush

"Ma-malam pa...pa" dengan kecepatan tinggi Yogo segera mematikan telfon itu lalu menyembunyikan wajah memerah nya di balik bantal

Tok tok tok

"Tuan muda kedua, kami membawa makan malam untuk mu"

"masuklah" Yogo dengan segera mungkin merapikan diri dan duduk tenang seperti tidak terjadi apa-apa

Hidangan tertata sudah tertata rapi di hadapan Yogo namun saat Yogo melihat makanan dengan udang di dalamnya ia segera protes "Ano.... Nee-san maaf, tapi aku alergi udang" ujar Yogo tak enak

Pelayan itu tersentak ia segera membungkuk dan meminta maaf"ti-tidak apa, nee-san juga tidak tahu bahwa aku alergi udang, jadi tak apa, jangan membungkuk seperti itu"

"Kami akan bawakan yang baru!"

"Tidak perlu, perutku tidak akan muat untuk melahap semua ini sendiri jadi jangan tambahkan lagi" Yogo tersenyum kikuk

Pelayan tadi saling memandang lalu mengangguk paham dan pergi setelah menyingkirkan makan yang mengandung udang "hahhhh tuan muda kedua tidak memiliki sifat ringan tangan seperti tuan muda tertua"

"Hus! Jangan seperti itu"

Yogo menyantap makanan itu dengan lahap setelah merasa kenyang ia bersandar ke kepala ranjang lalu memainkan ponselnya

"Yogo, kakak membawakan susu untuk mu" zayu masuk dengan wajah yang sangat ceria namun ekspresi nya seketika berubah saat melihat bekas makan Yogo yang belum di rapikan

"Kenapa ini belum di bereskan?" Ujar zayu

Yogo mendongak ia tukut membuat kesalahan dan di marahi "ma-maaf aku malas untuk berjalan kebawah" Yogo menunduk

Zayu yang melihat ini langsung Panik dan segera memeluk adiknya erat" tidak, bukan, maksudku pelayan, kenapa pelayan belum membersihkan ini bukan dirimu" Yogo mengangguk

"Kau tidak membunyikan lonceng ini saat sesudah makan?" Tanya zayu dan di balas gelengan lembut oleh Yogo

"Pantas saja, jika kau ingin memanggil mereka kau bisa membunyikan nya mengerti?" Yogo mengangguk

"Hei bicaralah, kakak tidak marah pada mu Yogo"

"Hmm, aku tahu. Boleh aku membunyikan lonceng nya? Aku ingin" ujar Yogo malu-malu

"Tentu saja" zayu terkekeh

Zayu menyerahkan lonceng dan langsung di terima dengan mata berbinar oleh Yogo, ia segera menggoyang-goyangkan lonceng itu dengan gembira

Yogo terhenti saat suara ketukan pintu terdengar ada beberapa pelayan membuka pintu dan segera membereskan piring kotor itu

"Kakak benar, mereka datang" ujar Yogo

Zayu terkekeh namun kekehannya Langsung berubah ketika saat ia mengingat hari di mana Yogo di culik. ia mengepalkan tinjunya erat

"Kak" zayu tersentak

"Aku mengantuk"

"Oke, kau boleh tidur setelah menghabiskan susu mu" ujar zayu lembut

Setelah meminum susu dan beberapa vitamin Yogo pergi tidur dengan nyaman , sedangkan zayu masih setia duduk di samping ranjang sambil mengelus-elus kepala Yogo

Not Again (bxb)Where stories live. Discover now