twenty three [rencana]

8.2K 1K 3
                                    

Naoki datang esok harinya ke kediaman Osaka namun ia benar-benar tidak di perbolehkan masuk oleh penjaga di sana

"Biarkan aku masuk!" Naoki menatap dingin pada penjaga itu

"Halo tuan harusaki..... Selamat datang di kediaman ku" zayu menyapa, Naoki memiliki firasat tidak enak tentang ini ia yakin zayu memiliki rencana yang buruk

"Aku ingin bertemu Yogo"

"Tidak" Naoki mengepalkan tinjunya

"Bukankah kau sudah mengizinkan kemarin?"

"Kapan? Kenapa aku tidak ingat?" Ujar zayu Sombong dan berhasil membuat emosi Naoki naik

"Kau-" "sebenarnya kau ini siapanya Yogo? Kau suaminya? kekasihnya? Kemarin aku memeriksa catatan medis nya Dari beberapa bulan yang lalu, kau tahu apa isinya?" Naoki terdiam sebenarnya ia juga tahu tentang catatan medis Yogo selama beberapa bulan lalu itu, setiap kali ia mengingat hal itu Naoki selalu merasa bersalah

"Di setiap rumah sakit yang ia datangi, ia hanya berurusan dengan Psikiater, dan hasil diagnosa mereka sama, depresi yang berlebih, adikku yang manis itu telah mengalami depresi! Dan yang ku tahu asal semua itu berasal dari mu!" Zayu melepaskan semua emosinya, ia tidak Sudi memiliki adik ipar seperti Naoki

Waktu itu ia berniat menculik Yogo di apartemennya namun karena ia tidak ingin pertemuan pertamanya berkesan jelek ia memutuskan mengubahnya dan menunggu waktu yang tepat

Naoki menunduk tapi ia tidak mau menyerah! "Ya! Itu semua salah ku! Tapi aku berniat untuk menebusnya dengan membahagiakan nya!"

Zayu memandang jijik Naoki lalu mencibir " bangun harusaki-san, jangan bermimpi terlalu tinggi, dokter pribadi yang memeriksanya rutin mengatakan bahwa depresi Yogo meningkat seiring berjalannya waktu. Aku bersyukur orang yang bernama Isaki itu merawat adikku dengan baik tidak seperti mu" ia langsung berbalik enggan melihat wajah menjijikan milik Naoki

"Urus saja gadis lacur mu itu tuan Naoki" ujar zayu lalu pergi meninggalkan Naoki yang masih meneriakkan namanya

Zayu memasuki masion nya ia langsung melihat Yogo yang tertidur di pangkuan ibunya "mama" panggil nya

"Dia kekasih Yogo, jangan seperti itu" ujar sana sambil memandang lembut zayu

"Hmm tapi dia jahat" zayu menunduk, menyembunyikan wajah gelapnya dari sang mama

Sana menghela nafas lalu tersenyum "baiklah, jangan terlalu kasar oke Yogo juga pasti merindukan kekasihnya" zayu segera mengangkat kepalanya lalu tersenyum cerah

"Siap ma! Kalau begitu aku ke atas dulu ada yang harus ku urus" setelah melihat mamanya mengangguk ia segera menuju ruang kerjanya dengan wajah gelap

.
.
.
.

Naoki duduk bersimpuh di depan pagar keluarga Osaka, telfonnya berdering Naoki melihat nama Isaki di layar handphone nya segera mengangkatnya

"Ah, akhirnya.... Kau lama sekali mengangkat telfon!"

"Hmm maaf" jawab Naoki dengan suara serak

"Hei, ada apa? Kenapa Suara mu begitu?"

"Bukan apa-apa, kenapa kau menelfon?"

"Aku tidak bisa menghubungi Yogo bahkan dengan nomor yang kau kirimkan kemarin, sebenarnya apa yang terjadi? Aku memiliki firasat tidak enak tentang ini"

"Aku sendiri tidak bisa bertemu Yogo padahal ia ada di depan mata ku"

"Hah?!"

"Yogo bertemu keluarga kandungnya kemarin, jadi mereka membawanya tapi esoknya saat aku ingin bertemu Yogo kakaknya melarang ku untuk menemuinya"

"Yang benar sana! Hah..... Firasat ku memang selalu tepat"

"Untuk sekarang aku akan ke kantor ku terlebih dahulu untuk mengurus beberapa dokumen, lalu aku akan berusaha membujuk mereka agar mengembalikan Yogo pada ku"

"Hm, aku akan terus menghubungi nomor Yogo"

"Terima kasih"

Panggilan berakhir, Naoki cukup terharu dengan sikap Isaki yang selalu mengkhawatirkan Yogo padahal mereka tidak sedarah namun Isaki lah orang pertama yang selalu mengkhawatirkan Yogo seperti ayah yang menjaga gadis nya dengan posesif

Naoki kembali ke mobilnya lalu memutar stir menuju kantornya dengan mood yang buruk

Not Again (bxb)Where stories live. Discover now