46

7.4K 437 136
                                    

Selamat membaca.

"Apakah kamu tau? Bahwa anak kamu itu seorang---"

"Mafia." jawab Karina.

Yuri menatap Karina dalam. "Aku sudah tau, bahwa Kean dan teman-teman seorang Mafia. Yuri, dan anak mu juga satu kelompok dengan anak ku,"

Yuri menghela nafasnya, "aku menyesal. Dia seperti ini karena--"

"Mereka melihat pembunuhan secara langsung." Yuri langsung terkejut mendengar ungkapan Karina.

"Apa?!"

Karina melirik Yuri. "Mereka adalah saksi kematian ayahnya Kean. Yuri,"

Yuri diam membisu.

"Seperti yang kamu cerita. Bahwa Kean, Steven, Liam, Brian, Darel, Jack dan Alex. Mereka melihat dengan kepalanya sendiri aksi pembunuhan Rangga. Lagipula Rangga sangat berharga dimata mereka Yuri."

"Tetapi kamu mau dengar kabar tentang mereka? Mereka seperti itu karena ibu mereka sendiri. Ibu mereka meninggalkan mereka pada waktu masih kecil. Itu semua salah kita, Karina."

"Ditambah sama kematian Rangga Yuri."

Yuri hanya menghela nafasnya. Dia langsung tersenyum saat mengingat dia kemarin bertemu dengan menantu nya.

"Menantuku terlihat mirip denganku."

"Benar sekali. Saat aku melihat menantumu, aku merasa melihat kamu pada masa muda. Yuri." komen Karina setuju.

"Menantumu juga mirip denganmu, Karina. Bahkan dia terlihat lebih cantik dari pada kamu disaat masa muda." balas Yuri.

Karina terkekeh mendengarnya. "Aku sangat ingin dekat dengannya. Yuri,"

"Sama. Aku juga ingin dekat dengan menantu kita semua. Anak kita rupanya sangat pintar mencari pendamping yang pantas."

Karina mengangguk kepalanya setuju.

Karina mengusap air matanya yang tiba tiba turun. "Yuri, apa kamu tau siapa yang membunuh Rangga?"

••••

Brak!

"Aduh! Maafkan saya, saya tidak sengaja." ujar Fatimah.

"Iya, tidak apa-apa."

Fatimah yang merasa suaranya seperti kenal, dia langsung melihat siapa yang menabrak nya.

"Bu Biara?"

Biara yang merasa di panggil, dia melihat bahwa yang enggak sengaja ketabrak dengannya, adalah Fatimah pegawai yang kerja di perusahaan nya, ditambah Fatimah adalah menantu.

"Hai Fatimah, apa kabar?"

Fatimah langsung memeluk ibu mertuanya." kabar aku baik, bu..."

Biara membalas pelukan lembut Fatimah,"bagaimana kabar anak aku? "

Fatimah melepaskan pelukan nya dan menatap muka lesu Biara.

"Aku mengusirnya. Bu," jawab Fatimah jujur.

Biara terkejut mendengar nya,"kenapa kamu mengusirnya sayang?"

"Dia pantas mendapatkan nya bu."

Biara menggeleng kepalanya,"ibu pantas mendapatkannya sayang, wajar Brian membenci ibu."

MAFIA IS MY HUSBANDWhere stories live. Discover now