Enam.

1.6K 149 6
                                    

Chaeyoung dahyun dan jeongyeon berada dia rumah chaeyoung sekarang. Mereka memutuskan untuk menginap karena sudah terbiasa menginap di rumah chaeyoung. Chaeyoung pun sama sekali tidak keberatan, karena rumah itu hanya dirinyalah yang menempati, orang tua chaeyoung jarang menghampiri rumah yang di pakai oleh chaeyoung sekarang, akhirnya diambilah oleh chaeyoung, sehingga sekarang menjadi basemen ketiga orang itu.

"Apa kalian sadar, sana sangat cantik."ujar dahyun sambil tersenyum.

"Dasar budak cinta, makan apa tadi sampai-sampai jadi gila seperti ini."ucap chaeyoung yang melihat  tingkah dahyun.

"Biasa chaengg, namanya juga jatuh cinta, pasti ada saja tingkah lakunya."ujar jeongyeon.

"Kalian kenapa sih, kau juga kak, bukanya membela malah menhina." Ujar dahyun kesal.

"Aku tidak menghina, aku hanya berbicara sesuai kenyataan, buktinya kau jadi asal bicara saja."ujar jeongyeon.

"Yaahh... Chaeng, kenapa kau juga melamun saja, kau sama aneh nya dengan dahyun."ujar jeongyeon yang melihat chaeyoung melamun.

"Aku tidak melamun, hanya memikirkan sesuatu saja." Ujar chaeyoung.

"Apa kau masih memikirkan somi?."tanya dahyun.

"Entahlah, aku sudah tidak terlalu memikirkanya."ujar chaeyoung.

"Chaeng, somi adalah masa lalumu, dia pergi begitu saja tanpa memberi kabar sedikitpun kepadamu, kau tau kita merasa sangat khawatir saat kau selalu murung waktu ditinggal olehnya. Dan jika boleh aku memberi masukan, lupakan dia, masa depan mu masih panjang, jangan terlalu di pikirkan tentang masa lalumu itu.
Cukup kau kenang saja yang baik, dan lupakan yang buruk." Jelas jeongyeon kepada chaeyoung.

Dahyun dan jeongyeon sangat tahu betul bagaimana perubahan sikap chaeyoung waktu somi meninggalkanya begitu saja, ia selalu mengurung diri di kamar, menangis dalam diam karena rindu, tidak nafsu makan dan masih banyak lagi. Tentu itu membuat semua orang terdekatnya merasa khawatir dan cemas. Mereka pun merasa geram pada somi, ia menyakiti sahabatnya begitu saja.

"Iya kak, seharusnya aku tak perlu memikirkan nya, untuk saat ini, aku sudah berusaha melupakanya, dan kalau boleh jujur, aku sudah tidak ada perasaan apa-apa denganya, aku hanya ingin hati ku bahagia." Ujar chaeyoung.

"Aku juga punya masukan untuk mu ."ujar dahyun

"Masukan apa, aku tidak akan menuruti kata-kata mu jika itu berlebihan."ucap chaeyoung menanggapi dahyun.

"Aku rasa tidak ada salahnya untuk kau mendekati mina, dia baik,cantik aku rasa mina lebih baik dari somi."jelas dahyun.

"Aku baru kenal denganya, tapi kau seolah sudah lama kenal dengannya, memang ku akui dia cantik, tapi aku belum tau pasti bagaimana sifat dalamnya." Jelas chaeyoung.

"Dahyun benar chaeng, tidak ada salahnya mencoba, mina memang baik, dia adik dari kekasihku, setiap aku kerumahnya, mina selalu ramah terhadapku, sopan dan murah senyum." Jelas jeongyeon.

"Iya kak, aku juga merasakanya, setiap bertemu jantungku jadi tak beraturan, aku merasa gugup jika dekat dengannya."jelas chaeyoung.

"Itu tandanya kau jatuh cinta chaeng."ujar dahyun.

"Kurasa iya, tapi entahlah, aku masih belum yakin." Chaeyoung.

"Tak apa chaeng, gunakan waktumu dengan baik."ujar jeongyeon.

DI LAIN SISI.

Setelah mengantarkan sana dan momo, mina langsung pulang menuju ke rumahnya, sebelumnya, mina berhenti sejenak untuk membeli makanan ringan di minimarket terdekat.
Hendak membayar ke kasir,bahu mina di tepuk seseorang. Dan hal itu membuat mina terkejut.

"Hai mina" ujar orang yang menepuk pundaknya.

"Bam-bambam."ujar mina

"Iya ini aku bambam, rupanya kau masih mengenalku."ujar seseorang itu yang ternyata adalah bambam, teman masa kecil mina.

"Tentu aku masih mengingat mu, kemana saja kau selama ini." Ujar mina yang masih tidak menyangka jika ia bertemu lagi dengan teman kecilnya.

" Maaf, aku dulu pergi tanpa kabar, tapi sekarang aku sudah kembali kesini." Ujar bambam.

Memang dulu waktu mereka masih di sekolah dasar, bambam pergi meninggalkan mina, setelah bertahun-tahun lamanya, baru sekarang mina berjumpa lagi dengan bambam, tentu mina masih mengingat bagaimana wajah bambam.
Mereka berbincang lama, sehingga membuat antrian yang mengantri menjadi kesal. Dan mereka segera mengakhiri percakapanya, agar tidak di amuk oleh pembeli yang ada di minimarket itu.

"Kau setelah ini kemana?." Tanya mina.

"Aku mau pulang saja, ini sudah larut,.. oiya mina, boleh aku meminta nomer ponsel mu? Bambam.

" Tentu saja." Jawab mina.

Setelah dari mini market dan bertemu dengan bambam,mina melajukan mobilnya untuk segera pulang.

15 menit berlalu,mina sudah memparkirkan mobilnya di garasi rumahnya.

"Dari mana saja kau, sudah malam begini kau baru pulang." Tanya seseorang yang duduk di depan meja tv. Mina pun menghampirinya.

"Habis jalan-jalan kak, biasa juga pulang jam segini." Jawab mina menjawab pertanyaan nayeon, kakaknya.

"Tapi tidak biasanya selarut ini." Ujar nayeon.

"Sebenarnya sudah dari tadi sih pulangnya, tapi tadi aku bertemu bambam waktu di minimarket, jadi ya ngobrol sebentar." Jelas mina.

"Bam..bambam???." Tanya nayeon yang tidak percaya dengan ucapan mina.

"Iya kak, kau kaget terkejut juga kan, baru kali ini aku melihat dia lagi." Jelas mina.

"Iya, aku terkejut saat kau menyebut namanya tadi, sudah berapa lama ia tidak muncul, dan woww dia sudah kembali, kemana saja selama bertahun-tahun ini." Ujar nayeon.

"Aku juga tidak tau dia kemana, tapi ya sudah lah, aku jadi punya teman lagi, hahhh~~." Mina tersenyum menghela nafasnya.

Nayeon yang melihat itu pun tersenyum, kebahagiaan mina adalah kebahagiaan ia juga.




Tingalkan vote&coment guysss😁

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang