Dua puluh enam.

1.1K 102 0
                                    

Malam hari tiba, chaeyoung sudah berada di salah satu kamar di rumah sakit terdekat yang jaraknya tidak jauh dari tempat kejadian.
Sedangkan mina?, Dia pingsan ketika mengetahui keadaan chaeyoung yang sangat parah apalagi ia masih dalam keadaan koma. Sampai saat ini mina belum sadarkan diri juga.

Pukul 20.00, nayeon dan teman-teman  yang lainya sudah berada di rumah sakit untuk melihat keadaan chaeyoung dan mina. Nayeon begitu terkejut ketika mengetahui keberadaan somi di rumah sakit tersebut.

Nayeon mengetahui jika somi berada di pihak yang salah, ia mengira jika somi bekerja sama dengan bambam, chaeyoung yang menceritakan semuanya jika bambam juga akan mengajak somi untuk menjalankan rencana.

"Somi??, Ada urusan apa kau kesini?." Ujar dahyun yang baru saja tiba di rumah sakit.

"Aku yang membantu membawa mereka kesini." Ujar somi.

"Kau?? Membantu?, Hah, kau sedang melucu?, Bukanya kau berada di pihak mereka?, Bukanya kau bersekongkol dengan bambam?." Ujar jeongyeon.

"Biarkan aku menjelaskan semuanya terlebih dahulu, tolong dengarkan aku." Ujar somi.

"Kami tidak akan mendengarkanmu, kau sudah membuat chaeyoung dan mina masuk kedalam rumah sakit, dan kau membuat chaeyoung menjadi seperti ini." Ujar sana yang mulai geram dengan somi.

"Dengarkan aku dul-.

"Pergi!!!, Atau aku akan melaporkan kau ke polisi." Ujar dahyun memotong ucapan somi.

"Sana, dahyun, jeongyeon, biarkan dia menjelaskan terlebih dahulu, jika memang dia terbukti berada di pihak mereka, maka aku akan melaporkanya." Ujar nayeon menenangkan ketiga orang di sampingnya.

"Sekarang bicaralah!." Sambung nayeon menatap somi.

Somi menghela nafas pelan sebelum menjelaskan semuanya kepada sahabat-sahabat chaeyoung dan mina.

"Dulu waktu bambam tiba-tiba datang kerumahku, aku sempat terkejut mengetahui jika dia datang secara diam-diam. Dia bilang, dia akan menjalankan rencana yang dia buat dengan seseorang, lalu dia menceritakan semua rencananya denganku, aku mendengar semua ucapan yang keluar dari mulutnya, dia ingin menyetubuhi mina dan membunuh chaeyoung secara bergantian. Aku sangat terkejut mengetahui jika chaeyoung dan mina dalam keadaan berbahaya saat itu. Lalu aku hanya mengangguk untuk membantunya, tujuanku membantu agar aku tau siapa dibalik semua ini.
Dengan terpaksa aku menuruti ucapan bambam sebelum dia dipenjara, dia memintaku membawa chaeyoung dan mina kegedung tua itu, dan urusan selanjutnya akan ada seseorang yang menyelesaikanya.
Aku sempat berfikir jika orang yang akan menyelesaikan adalah orang dibalik ini semua.

Dan ternyata benar, seseorang datang, aku melihat dari kejauhan, memang setelah aku berhasil membawa mina dan chaeyoung masuk, aku keluar begitu saja untuk memanggil polisi, sembari menunggu polisi datang, aku melihat apa saja yang dia lakukan terhadap chaeyoung dan mina, setelah polisi datang semuanya berakhir. Tetapi chaeyoung harus menerima luka tembakan.

Nayeon dan yang lainya mendengarkan penjelasan somi dengan seksama, memang disini, somi tidak bersalah, jika dia tidak mengiyakan permintaan bambam mungkin pelaku sebenarnya tidak akan terungkap.

"Lalu siapa orang yang kau maksud itu?" Tanya dahyun.

"Aku mendengarnya secara samar-samar, jika tidak salah namanya jimin." Ujar somi.

"Jimin???." Sana san nayeon begitu terkejut mendengar nama tersebut.

Dengan segera sana mengambil handphone yang berada di dalam tasnya dan menunjukan sebuah foto kepada somi.
"Apa dia orang nya?." Ujar sana menunjukan kepada somi.

MINE. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang