MAMAKNYA SENO // 12

7.2K 1.3K 441
                                    

Oe,

~*~

Ketika pelajaran usai, Jongin melirik wali kelasnya yang masih berada di mejanya membereskan buku tugas para siswa serta buku ajarnya sendiri.

“Mampus lo, Ngen, habis ini dipanggil suruh merapat ke ruang BK.” bisik Sehun setelah menegakkan tubuhnya.

Dio tertawa melihat wajah memerah Jongin.

“Muka lo merah banget kaya pantat bekantan wkwk,” katanya dan disahut tawa kencang dari Sehun.

“Bangke!” kata Sehun sambil adu tos dengan sobat paling mungilnya.

“Rivan, Seno sama Santo sini bentar.” panggil Chanyeol tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku-buku di depannya.

Tiga remaja itu saling lirik dan senggol. Dalam hati mengumpat ‘mampus’.

“Ah gara-gara si Ripan nih.” kata Dio dalam sebuah bisikan.

“Kok gue sih, anying? Kan lo berdua juga ikutan.” Jongin membalas dengan bisikan pula.

“Udah diem lu pada. Gue kawinin beneran lo mumpung ada PakYudi jadi penghulunya.” Sehun menengahi dan berjalan lebih dulu sambil menyeret tangan kedua sobat kampretnya.

Mereka bertiga berhadapan dengan sang wali kelas. Masih saling senggol dan saling lirik..

“Tenang aja, bapak gak akan marahin kalian karna ghibahin bapak di grup chat tadi.”

Sehun, Jongin, serta Dio memaku dengan mulut setengah menganga.

Chanyeol menelisik seisi kelas, memastikan hanya ada mereka berempat di sana.

“Pak Yudi, maafin saya, Pak. Habisnya saya penasaran lihat bapak senyum-senyum gitu. Jari saya kan gatel jadinya.” kata Jongin, membuat Sehun gemas dan menginjak ujung kaki sobatnya.

“Bapak faham, Van. Satu semester jadi wali kelas kamu bapak hafal sifat-sifat kalian.”

Jongin dan kedua sobatnya salah tingkah, ternyata mereka selalu diperhatikan oleh Chanyeol tanpa mereka sadari.

“Ambil kursi, bapak mau curhat.” pinta Chanyeol, dan sekali lagi membuat ketiga remaja itu menganga.

Tak mau berlama-lama, mereka menuruti.

“Curhat apa nih, Pak? Duh kepo.” kata Jongin, menggosok-gosok kedua telapak tangannya dengan memasang wajah antusias.

“Nah nah nah, kumat lagi nih orang,” sahut Dio ketus kala melihat keantusiasan satu sobatnya ini.

Sehun hanya bisa menggelengkan kepala sambil meminta maaf pada Chanyeol perihal perilaku sahabatnya.

“Mohon dimaafkan, Pak. Ayannya suka kambuh secara mendadak dan gak tau tempat,” katanya, mengundang tawa Chanyeol.

“Gak papa, Sen. Bapak udah maklumin.”

Setelah itu mereka berempat mulai sesi curhat dari hati ke hati.

“Ini jadi rahasia kita berempat. Jangan bilang siapa-siapa.” kata Chanyeol sambil memelankan suaranya.

“Tapi kalo ketahuan duluan tanpa ada yang ngasih tau gimana, Pak?” tanya Sehun.

“Udah takdir kalo gitu, Sen.”

“Semoga ketahuan duluan.”

“RIPAN!!”

Chanyeol, Sehun, dan Dio berteriak bersamaan sambil menatap kesal pada Jongin yang memasang wajah terkejut.

“A~pa siiih?”

Mamaknya Seno [CHANBAEK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang