Summer 2

1.4K 208 37
                                    

💙 Happy Reading 💙

🌺🌺🌺

Xiao Zhan duduk merenung di belakang meja kasir. Mengingat kemarin sore setelah pulang dari menjaga toko buku, dia menunggu pemuda tetangganya itu mengembalikan kotak makanan yang dijanjikan. Tapi bahkan sampai tengah malam, pemuda itu tidak kelihatan batang hidungnya.

Sekarang pun, tadi sebelum dirinya berangkat kerja, pemuda bernama Wang Yibo itu tidak keluar sama sekali. Padahal ia melihat motornya ada di halaman rumah.

Saking terus tenggelam dalam lamunan, Xiao Zhan sampai tidak menyadari seorang remaja yang berdiri terheran-heran di depan meja kasir. Ketukan jarinya terdengar pelan berusaha menyadarkan Xiao Zhan.

Remaja itu menggeleng kesal lalu mengetuk permukaan meja lebih keras seraya berseru memanggil pemilik toko buku yang menopang dagu dengan tatapan kosong.

“Ge!!”

Xiao Zhan terlonjak. Mengerjap kaget menatap seorang anak laki-laki yang sedang memandangi dirinya dengan sorot mata kesal.

“Kau beruntung aku anak yang jujur. Kalau orang lain pasti sudah kabur sambil membawa buku ini,” tangan remaja itu mengangkat buku yang hendak ia beli.

Berusaha menutupi kegelisahannya, Xiao Zhan menyunggingkan senyum manis.

“Memang harus begitu. Kau juga tidak akan tenang membawa buku hasil curian,” cetusnya sambil menerima uang, memberikan kembalian sesuai harga buku yang tertera di bungkus plastik.

Remaja itu mendengus sebal.

“Jangan suka melamun, nanti bisa kesambet!” ia menimpali tak mau kalah. Dengan muka masam melangkah keluar dari pintu toko.

Gantungan angin dari tembaga yang tergantung di ambang pintu menimbulkan suara gemerincing halus.

Sambil menghempaskan punggung pada sandaran kursi, Xiao Zhan menghembuskan nafas panjang. Beberapa menit membisu dia pun mendekati meja di ruangan pantry, dimana tersedia air panas dan kopi kemasan. Menyeduh satu bungkus kopi Espresso. Tangannya yang memegang sendok sibuk mengaduk kopi dalam cangkir seraya melangkah kembali ke arah meja kasir.

Xiao Zhan menempati salah satu kursi sofa minimalis. Meletakkan tatakan dan sendok kecil ke atas meja bulat. Sebelah tangan mengangkat sisi cangkir ke dekat bibir. Menghirup aromanya yang menenangkan, sesaat ia meniup kepulan uap yang menguar dari permukaan kopi.

Sekian menit Xiao Zhan menikmati kopi panas yang membuatnya tenang dan nyaman, sampai suara gemerincing pintu membuatnya berpaling. Bibir tipisnya membentuk seyuman lebar melihat temannya memasuki pintu kaca buram.

“Hai... Yubin...”

“Halo, Zhan..”

Pemuda bernama Yubin itu tersenyum lantas duduk di sofa kosong depan Xiao Zhan. Saat ini ia memakai kemeja warna hitam dengan tulisan PHD yang dibordir pada bagian dada.

“Kau sedang santai rupanya,” ia berkomentar setelah menghempaskan diri pada kursi.

Xiao Zhan terkekeh pelan.

“Kau sengaja kesini?”

“Kebetulan aku mengantar pesanan ke daerah sini. Sekalian saja mengunjungimu. Kalau tahu kau sudah membuka toko, aku akan membawakan pizza gratis untukmu,” ujar Yubin sambil memandang berkeliling, menyapu keseluruhan ruangan.

“Kau akan menghabiskan jatahmu kalau terus-terusan diberikan padaku,” Xiao Zhan menimpali, kembali menyesap kopi yang masih mengeluarkan kepulan uap.

ЄƬЄƦƝƛԼ ƧƲMMЄƦ [ÈñÐ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang