Summer 8

1.2K 191 20
                                    

💙 Happy Reading 💙

🌺🌺🌺

Berdiri terpaku di dekat pintu, Wang Yibo membiarkan satu sentuhan lembut mendarat di pundaknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berdiri terpaku di dekat pintu, Wang Yibo membiarkan satu sentuhan lembut mendarat di pundaknya.

“Kau tidak mau berdekatan denganku?”

“Aku hanya mencegah hal yang mungkin menyakitimu," Wang Yibo menyahut, nadanya sangat hati-hati.

“Apakah karena – aku terlihat tidak lagi bersih?" lirih suaranya membuat Wang Yibo merasa serba salah.

Pemuda itu berpaling menatap wajah manis Xiao Zhan, tergesa membantah perkataannya. “Jangan salah paham, Zhan. Justru aku takut tidak bisa menahan diri.”

Balas menatap pemuda yang dia sadari sudah menarik hatinya, lagi-lagi suaranya terdengar lirih.

“Aku tidak mengerti maksudmu. Aku – hanya ingin dekat denganmu,” Xiao Zhan tercekat.

Tangan Wang Yibo terulur, dengan lembut mengelus pipi yang kemerahan.

“Apa kau bisa menerima sentuhanku tanpa rasa takut? Apa kau tidak akan membayangkan dirinya saat aku menyentuhmu?”

“Aku – bukankah aku harus terbiasa?" mata Xiao Zhan mengerjap.

“Kau yakin?”

Mendengar tekanan dalam suara si pemuda, Xiao Zhan merasakan tubuhnya menegang seiring telapak Wang Yibo yang menyelinap ke belakang leher.

“Jadi – bolehkah aku melakukannya?”

“Melakukan apa?” bisikan Xiao Zhan nyaris tak terdengar, manik beningnya turun pada bibir si pemuda yang semakin mendekat.

“Menciummu..”

Tanpa sempat dicegah, pemuda itu menciumnya di bibir dengan lembut.

Merasa pria manis itu tidak melawan, niat Wang Yibo yang tadinya hanya sebentar akhirnya meneruskan ciuman, ia melumat bibir itu lebih dalam.

Mengerjap kaget, sesaat Xiao Zhan membeku, perlahan memejamkan mata namun bayangan waktu ia dicium paksa oleh Lee Zhi langsung membuatnya menjauh. Sorot matanya memancarkan rasa takut ke arah Wang Yibo saat telapak pemuda itu menangkup wajahnya.

“Ini aku. Aku tahu kau bisa. Lihatlah dengan jelas.”

Seraya mengusap pipi Xiao Zhan, Wang Yibo kembali menautkan bibir mereka. Menahan leher dan menarik pinggang Xiao Zhan.

Saat ia hendak kembali menjauh, telapak Wang Yibo menahan lehernya dengan kuat, penuh kelembutan melumat bibirnya hingga ia mulai merasa rileks. Memejamkan kedua mata, Xiao Zhan mencengkeram bahu si pemuda, menikmati ciuman yang perlahan menyalurkan rasa luar biasa dan memabukkan.

Menyadari ciumannya kini diterima dan disambut balasan lembut, perlahan Wang Yibo menarik lengan pria manis itu, melingkarkan ke lehernya. Kedua tangannya menarik pinggang ramping itu lebih dekat.

ЄƬЄƦƝƛԼ ƧƲMMЄƦ [ÈñÐ]Where stories live. Discover now