Summer 3

1.3K 204 39
                                    

💙 Happy Reading 💙

🌺🌺🌺

Seperti janjinya, Wang Yibo benar-benar terbangun pagi sekali. Dia memasang alarm jam tujuh pagi. Bangun dengan tergesa lalu mandi dan bersiap-siap. Setelah cukup rapi dia melesat ke rumah sebelah dalam tampilan segar dan wangi.

Dengan menghembuskan nafas lega ia melirik jam tangannya.

Delapan lebih tiga puluh menit.

Buku jarinya mulai mengetuk pintu, dan tidak berapa lama pintu itu langsung terbuka.

Xiao Zhan sudah rapi dengan kemeja denim warna biru tua. Senyumnya merekah melihat tampilan tetangganya yang bersinar, celana jeans navy dan kemeja motif kotak tangan panjang yang dilinting. Aroma parfum menyeruak hidungnya.

Pemuda tampan itu merasakan jiwanya seakan melayang melihat senyuman manis tetangganya.

Pagi yang berkah

Batinnya sambil melenggang masuk setelah dipersilakan.

Sekian menit pemuda manis itu mempersiapkan sarapan ke atas meja lantas memanggil Wang Tibo untuk langsung sarapan bersama.

Mata hitam Wang Yibo berkilau terang melihat hidangan di atas meja makan. Frittata Morning, salad sayur dan sop pangsit. Ia menelan ludah merasakan cacing di perutnya langsung memanggil-manggil.

“Kalau setiap hari seperti ini, aku bisa gemuk,” sambil menarik kursi ia berkata ringan dan duduk dengan gaya tuan muda.

Tawa merdu Xiao Zhan berkumandang, dan mereka pun terdiam menikmati sarapan. Hampir tiga puluh menit mereka menikmati sarapan hingga keduanya keluar.

Wang Yibo kembali masuk ke rumahnya mengambil dua helm.

Meskipun sedikit ragu tapi Xiao Zhan menerima helm tersebut, perlahan dia mulai menaiki motor tinggi dan besar. Duduk sedikit gelisah di belakang punggung si pemuda.

“Kalau takut, kau bisa berpegangan padaku,” ujar Wang Yibo sebelum menjalankan motor.

Xiao Zhan hanya bergumam pelan. Kedua tangannya yang terasa dingin memegang bahu kekar si pemuda. Terus terang ia merasa gugup seiring dadanya berdebar dengan kencang.

Wang Yibo membawa motornya pelan-pelan. Selain karena membawa seseorang yang ia sadar masih ketakutan, dia juga ingin berlama-lama berboncengan bersama pemuda manis itu.

Mengikuti petunjuk Xiao Zhan yang menunjukkan alamat tokonya, Wang Yibo menuju ke jalan besar Nanjing. Memasuki distrik Jing An dan melewati beberapa pertokoan dan People Square. Menempuh perjalanan dua puluh menit dengan kecepatan sedang, keduanya tiba di kawasan itu. Wang Yibo menghentikan motornya di salah satu toko yang terletak di sudut. Dia pun segera turun dan membantu Xiao Zhan membuka rolling door.

Sebuah toko buku dengan kaca bagian depan bertuliskan,

Sean Book Store.

Letaknya yang di sudut membuat toko itu memiliki dua dinding kaca yang setengahnya berlapis sticker buram.

Xiao Zhan membuka kunci, menimbulkan suara dentingan gantungan angin dikala ia mendorong pintu kaca lantas membalik tulisan close menjadi open.

Kaki Wang Yibo ikut melangkah masuk, memperhatikan rak buku berjajar memenuhi toko. Petunjuk tentang jenis buku terpasang menggantung di setiap lorong. Mirip gramedia ukuran mini. Di sudut depan terdapat dua sofa minimalis dan meja bulat, berdampingan dengan meja kasir. Di pojok belakang tersedia satu toilet, satu ruangan kecil tempat makanan dan air panas.

ЄƬЄƦƝƛԼ ƧƲMMЄƦ [ÈñÐ]Where stories live. Discover now