Summer 20 (End)

1.9K 174 31
                                    

💙 Happy Reading 💙

🌺🌺🌺

Satu tahun berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun berlalu.

Xiao Zhan pun membuka cabang baru toko bukunya di kawasan Nanjing. Toko yang lebih besar dengan dua lantai serta lebih lengkap dari toko sebelumnya.

Setelah melakukan pembukaan resmi, Xiao Zhan menunjuk satu orang untuk mengurus operasional tokonya yang juga membawahi beberapa karyawan.

Hampir seharian mengurus awal buka toko bukunya, memberikan petunjuk dan training pada karyawan. Yubin dan Haikuan juga ikut menghadiri grand opening pembukaan toko buku dengan mengambil nama yang sama, Sean Book Store.

Selesai menggunting pita, Xiao Zhan menerima rangkaian bunga ucapan dari beberapa pihak, termasuk dari ayah kekasihnya.

“Akhirnya kau berhasil menjadi seorang pengusaha,” Yubin berkata disaat mereka berkumpul bersama Haikuan, menemani Xiao Zhan memeriksa toko di lantai bawah.

“Tuhan memang adil, selama ini kau sudah mengalami hal buruk dalam hidup. Sekarang semua kesulitan sudah terlewati, memberimu kesempatan mendapatkan kebahagiaan,” tanggapan Haikuan selalu terdengar dewasa dan menenangkan.

“Ada kalian yang selalu mendukungku, aku sangat beruntung mengenal kalian,” Xiao Zhan tersenyum.

Yubin melihat-lihat berbagai buku kuliner bersama Haikuan. Keduanya nampak serius sampai tak terasa waktu beranjak siang.

“Aku tidak melihat kekasihmu, dimana Yibo?” Yubin memandang berkeliling.

“Di lantai atas bersama paman,” sahut Xiao Zhan.

Wang Yibo menemani ayahnya di lantai dua yang sedang membuka-buka buku managemen. Raut mukanya mulai memperlihatkan kejenuhan. Dia paling malas membaca, terlebih buku-buku yang berhubungan dengan bisnis.

“Kau harus lebih banyak membaca buku, sekarang dirimu lebih sering mengurus perusahaan,” Tn. Wang menyodorkan buku ke depan anaknya.

Meskipun malas-malasan, Wang Yibo tetap menyambut buku tersebut.

“Membaca membuatku mengantuk,” ia menggerutu.

“Kau ini.. “ desis tuan Wang, geleng-geleng kepala melihat perilaku anaknya. "Oh ya, ayah sudah bicara pada Xiao Zhan, dia bilang mau membicarakannya lagi denganmu.”

“Memangnya dia mau menerima?” Wang Yibo mengeluh.

“Menerima apa?”

“Lamaranku,” jawab Wang Yibo sekenanya.

Mata tuan besar itu mendelik kaget. “Anak ini – ayah bicara tentang pekerjaan,” desisnya kesal.

Wang Yibo tersenyum jahil, sebelah alisnya terangkat penuh rencana.

ЄƬЄƦƝƛԼ ƧƲMMЄƦ [ÈñÐ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang