BAGIAN 28

3.2K 200 16
                                    

Basecamp Blackcarlos malam ini tampak ramai kedatangan anggota anggota lama, memang tak ada acara penting, namun mungkin para alumni anggota ini ingin mampir ke basecamp mereka.

Faroz yang masih di Indonesia juga ikut kumpul bersama mereka, berbeda dengan Reyga dan Devan yang sudah balik ke negara orang demi ilmu yang mereka cari.

Arga datang dengan kecepatan sedang mengendarai motor Raven, sebenarnya ia tak mendapat izin untuk keluar tadi namun karena Arga beralasan mengembalikan motor Raven, alhasil Bundanya memberi izin pada putranya tersebut.

"Anak lain mana Ar?" tanya Bara basa basi pada Arga, Arga yang merasa ditanya oleh anggotanya menoleh lalu mengedikkan bahunya tanda ia tak tahu.

Kemudian Arga melangkahkan kakinya menuju ruang tengah, melihat banyak anggota lama hadir ia turut bergabung disana.

"Malam bang," sapa Arga lalu duduk didekat Faroz.

"Malam Ar," balas mereka bersamaan.

"Sendiri aja Ar, anak anak lain mana?" tanya Vanco, salah satu angggota lama, inti Blackcarlos pada masa Faroz ketuanya.

"Masih dijalan," jawab Arga seadanya, pasalnya ia sendiri juga tak tahu, sahabatnya akan kesini malam ini atau tidak.

Mereka pun melanjutkan obrolan obrolan yang sempat tertunda karena kehadiran Arga.

Arga sendari tadi hanya diam memperhatikan, ia menyimak pembicaraan anggota lama.

Sebenarnya anggota lama pun hanya bercakap random tapi tak sopan jika Arga menyela atau ingin pergi ke kamarnya dilantai atas. Kalo ini anggotanya mah ia sudah pergi menuju kamarnya.

"Diem diem bae Ar, maen cewe kek maen cewe, haha," ucap Igon, inti lama Blackcarlos juga, macem Abi nih playboy.

"Cewe mulu lo Gon," sahut Faroz lalu menggeplak kepala Igon pelan.

Igon hanya meringis, lalu mengelus kepalanya, padahal tak sakit, Igon mah lebay.

"Ga bang," jawab Arga pada perkataan Igon tadi.

Berselang 5 menit suara deruman motor memasuki aera parkiran basecamp Blackcarlos, sudah di pastikan itu Raven dkk tetapi mereka tak sendiri, ntah niat dari mana mereka membawa pasangan masing masing, kecuali Abi.

Sedari tadi Abi tak berhenti menyeletuk karena melihat keuwuan para sahabatnya. Mereka yang melihat muka Abi yang cemberut menertawakan nasibnya.

"Makanya pake pelet biar dekat semua cewek!" celetuk Faroz.

"Diem lo bang!" ketus Abi yang semakin tidak mood karena mereka semua menertawakan nya.

"Lo gak sendiri Bi, noh liat si Agra sendiri juga," ujar Dewa.

Arga menatap Dewa tajam, pasalnya namanya diganti seenak jidat emaknya.

"Mampus lirikan nya tajam bor," kata Deran.

"Awas di terkam!" ujar Raven sedikit berbisik pada Dewa.

Dewa menelan salivanya dalam dalam sambil menunjukkan dua jari 'peace'. "Damai Ar,"

Arga tak menanggapi ocehan sahabatnya, Arga kembali menyibukkan dirinya pada benda kesayangan Handphone.

"Gimana kabar Abang ipar?" ujar Deran menjabat tangan Faroz.

"Alhamdulilah sehat," ujar Faroz, ia melirik kesamping Deran mencari adik kesayangannya yang tak menampakkan batang hidungnya. "Rhui mana?" tanya Faroz pada Deran.

"Main sama Dhea bang," bukan Deran yang menjawab melainkan Abi.

"Yang di tanya siapa, yang jawab siapa," sindir Bima, anggota blackcarlos.

ARTHA STORY'S [ON GOING]Where stories live. Discover now