03 - Cari Masalah

1K 47 2
                                    

Cowok yang tengah mengendarai motor sport itu memasuki kawasan Rumah Sakit. Dia memakirkan motornya di sebelah motor sport, yang dia yakin, bahwa itu adalah milik salah satu temannya, yang beberapa menit lalu menghubungi dirinya. Dia membuka helm full face yang terpasang di kepalanya, lalu merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Cowok itu berjalan masuk ke salah satu ruang perawatan. Di sana dia melihat temannya tengah duduk dengan wajah yang penuh luka dan lebam. Dia menebak bahwa temannya ini, pasti habis melakukan sesuatu hal yang bodoh, hingga membuatnya sampai berakhir di Rumah Sakit seperti ini.

"kenapa lagi, lo?" tanya cowok itu dengan wajah yang terkesan datar.

"Arkasa!"

Ya, cowok itu adalah Arkasa Dipta Sanjaya, sang pemimpin Geng FUEGO. Memiliki wajah tampan, dan berkharisma adalah salah satu anugrah dan kelebihan yang dimilikinya. Ingat, itu hanya salah satu. Sebenarnya masih banyak sekali kelebihan yang dia miliki. Tapi di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, bukan? dibalik banyaknya kelebihan pasti ada kekurangan. Wajah datar, dan sikap cuek serta juteknya itu merupakan kekurangan dari Arkasa menurut teman-temannya.

Arkasa menduduki dirinya di bangku kosong sebelah temannya. "Ngelakuin hal bodoh apa lagi, lo?" tanya Arkasa.

Cowok yang memakai kaos berlapis jaket berwarna hitam itu, hanya menyengir memperlihatkan sederatan gigi rapih yang dimilikinya. Dia Zakiga Wibi Guna biasa dipanggil Zaki oleh teman-temannya. salah satu sahabat Arkasa, yang juga merupakan salah satu anggota Fuego. Playboy Kakap adalah julukan yang disematkan untuk dirinya. Zaki sangat menyukai segala tantangan. Jadi, bagi dia hidup dengan 1 perempuan saja bukan termasuk hal yang menantang. Moto hidup yang dia pegang selama ini adalah, selagi bisa mendapat banyak, kenapa harus memilih satu?

"Gue abis jalan sama cewek."

"terus, lo, digebukin sama cowonya?" tebak Arkasa

"Anjir,Sa! kok, lo tau si?"

"Basi, Zak." Arkasa membuang muka malas. benar, kan. dia sudah menduga, sahabatnya ini, pasti habis melalukan sesuatu hal yang bodoh lagi. Entah pacar siapa kali ini, yang dia ajak jalan sampai dia mendapat luka lebam seperti ini.

"Sa, lo sahabat gue yang paling baiiik... banget. bisa tolong bayarin obatnya nggak?" pinta Zaki, dengan wajah memelas.

"Ada butuhnya aja lo, ngehubungin gue. Dompet lo kemana emang?" tanya Arkasa.

"Diambil, Sa," terang Zaki. Dia tidak berbohong ketika mengatakan bahwa dompet miliknya diambil, katanya itu sebagai jaminan.

Arkasa mengernyitkan alisnya bingung. "Kok, diambil?"

"Buat jaminan, Sa. kalau mau dompet gue balik, ya... gue harus nemuin dia lagi."

Arkasa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia benar-benar pusing dengan kelakuan salah satu anggotanya ini. "siapa, si, emang?"

"eumm.. Itu Sa.. Bang Baron.." ucap Zaki lirih.

"Hah! siapa?! Bang Baron?" ulang Arkasa memastikan.

Arkasa benar-benar ingin memukul wajah Zaki sekarang. Bagaimana tidak? Bang Baron adalah pemimpin pasukan LOKAR. Geng motor yang terkenal kuat dan sulit dikalahkan. Ya, walaupun Bang Baron dan Arkasa, saling kenal dengan baik. tetap saja, dia sangat tidak enak. Bagaimana nanti jika pemimpin Lokar itu, tidak terima? Bagaimana jika pasukan Lokar mengibarkan bendera perang kepada Fuego? Arkasa benar-benar tidak habis pikir.

Zaki hanya menunduk. "Sa, Gue nggak-"

"Ck, Anjing, lo, Zak. Nyari masalah mulu, lo!" potong Arkasa begitu saja, dia sudah kepalang kesal sekarang. Arkasa bukannya takut. Dia hanya tidak suka memiliki masalah dengan kelompok manapun. Prinsipnya adalah cinta damai. Prinsip itu yang selalu dia tanamkan pada Fuego. "Udah, ayo. Tebus obat lo, muak gue lama-lama di sini!"

ARKASADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang