03. Conversation

1.1K 185 10
                                    

"Hakken?" gumam gue. Tapi ternyata dia denger.

"Oh I think you don't know who I am (Oh aku pikir kamu tidak tau siapa aku)"

"No. of course I know you. Even I follow you on Instagram. (Tidak. Tentu saja aku tau kamu. Bahkan aku mengikutimu di Instagram)"

"Oh really? (Oh benarkah?)" tanyanya yang keliatan sedikit antusias.

"Yeah."

"Okey okey. Then can you let me order now? After that we can talk again. (Oke oke. Kalau begitu bisakah kamu sekarang membiarkanku memesan? Setelah itu kita bisa berbicara lagi)" ucap Hakken yang nyadarin gue kalau sekarang kita masih ada di antrian.

"Oh sorry-sorry hahaha then please order. (Oh maaf maaf hahaha kalau begitu silahkan pesan)"

Hakken maju dan memesan sementara gue kembali melanjutkan langkah yang tadi sempat ketunda buat nyari tempat duduk.

Selama beberapa saat duduk sambil mainan hp, tiba-tiba kursi di depan gue terdengar berderit, gue mengangkat kepala dan ngeliat Hakken yang mendudukan diri di sana. Ya ampun, ya ampun, apa nih kok gue jadi deg-degan gini sih anjrit, apalagi setelah udah duduk Hakken senyum ke gue yang lagi mupeng.

"Did you come here alone? (Kamu datang kesini sendiri?)"

"Hah? Oh, iya" jawab gue gelagapan.

Hakken manggut-manggut.

"Umm... you too? (Umm kamu juga?)" tanya gue balik.

"Yap. Btw this is my favorite cafe. I like the atmosphere and food in here. (Yap. Ngomong-ngomong ini adalah kafe favoritku. Aku suka suasana dan makanan disini)" tanya dia ngejelasin tanpa gue tanya.

"Umm... sorry, what's your name?"

"(Y/n)" jawab gue.

Setelah itu tanpa terasa kita mulai asik ngobrol kesana kemari sampai pesanan kita berdua dateng, bahkan saat kita makan pun kita tetep asik lanjut ngobrol, seolah kayak udah akrab.

"So you are Indonesian? (Jadi kamu orang Indonesia?)" tanya Hakken setelah gue cerita kalau gue ini adalah mahasiswi pertukaran pelajar dari negara serumpun yang tinggal sementara di homestay deket sekitaran sini.

Gue ngangguk sambil masih ngunyah.

Hakken ber-oh ria. "I've been there twice to attend events (Aku pernah kesana dua kali untuk menghadiri event)"

"Yeah i know (Ya aku tau)"

"Did you attend? (Kamu menghadirinya?)" tanya Hakken yang tiba-tiba mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah gue.

"No, I found out from the internet when I was curious about you (Tidak, aku mengetahuinya dari internet saat aku kepo tentangmu)" kata gue sambil ketawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"No, I found out from the internet when I was curious about you (Tidak, aku mengetahuinya dari internet saat aku kepo tentangmu)" kata gue sambil ketawa. Dan saat gue ngeliat Hakken entah kenapa dia jadi sedikit merengut. Eh tapi kok imut gitu sih, kan jadi gemes!

Sampailah saat makanan dan minuman kita masing-masing sudah habis, Hakken manggil salah satu barista ke meja kita buat bayar, gue pun ngerogoh saku celana buat ngambil dompet dan mau ngeluarin duit. Tapi kalian tau, tiba-tiba Hakken ngomong.

"Just make one payment with her (Jadikan satu saja pembayarannya dengannya)" kata Hakken nyerahin kartu debit ke mas barista sambil ngedikin dagu ke arah gue.

"Eh wait, no no, I can pay––"

Sebelum gue selesai bicara, mas barista udah balikin kartu debit Hakken duluan lalu melenggang pergi setelah ngasih bill dan ucapan terimakasih karena udah mampir ke kafe ini.

"It's enough? Come on let's go. or do you still want to be here? (Sudah cukup? Ayo pergi. Atau kamu masih ingin disini?)" tanya Hakken yang udah berdiri.

Gue menggeleng. "How much was the bill? (Berapa tadi tagihannya?)"

"Never mind, don't think about it (Sudahlah, tidak usah dipikirkan)" ucap Hakken yang langsung nyelonong gitu aja ninggalin gue yang melongo.

Gue lalu mengedikkan bahu. "Oke anggep aja rejeki anak soleh." gumam gue.

Nice To Meet You, Hakken RyouWhere stories live. Discover now