10. Nice To Meet You

1.7K 206 64
                                    

Hallo segelintir readers yang baik hati dan tidak sombong (khusus buat yang sering vote dan komen)😎🤙 saia kembali...

Oke, ga ada yang peduli

Dahlah lanjut baca aja.
.
.
Sejak semalem Hakken ngirimin gue chat di What'sApp, tapi sampai sekarang belum gue buka. Gue masih malu cuy sama kelakuan gue kemarin yang dengan seenak jidatnya nyosor bibirnya Hakken.

Aaarghh gue harus gimana sekarang?

Mana hari ini dia bakal balik pulang ke negaranya lagi, dan gue gak bisa nganterin dia ke bandara, bukan, lebih tepatnya gue gak berani nunjukin muka di hadapan Hakken lagi.

Di tengah-tengah kegalauan gue, tiba-tiba hp yang tergeletak tepat di sebelah gue yang lagi tiduran tengkurap di atas kasur bergetar dan bunyi.

Aiyaiya i'm your little butterfly...

Gak gak bercanda.

Back to Topic!

Gue lalu meraih hp gue dan melihat siapa yang nelfon.

Ternyata nama Hakken-lah yang terpampang jelas di layar. Ya ampun... Gue harus gimana ini??? Chat aja gak berani gue baca, apalagi ngangkat telfon.

Tau ah mendingan gue pura-pura gak denger aja!

Setelah beberapa saat bunyi dan cuma gue diemin, akhirnya hp gue kembali diam. Gue menarik nafas lega. Tapi gak beberapa lama kemudian hp gue bunyi lagi dan lagi-lagi itu telfon dari Hakken.

Aaarghhhhh!

Kayaknya Hakken gak bakal nyerah deh sebelum telfonnya gue angkat. Mau gak mau, dengan hati yang dag dig dug parah, gue geser tombol hijau di layar.

Lalu...

"Hallo..."

Satu kata yang pertama keluar dari seberang telfon gue dengar.

"Ya, ha–hallo" balas gue gagap.

Helaan nafas Hakken terdengar.

"Why don't you read my chat when you're online? (Kenapa kamu tidak membaca chat dariku padahal kamu sedang online?)"

Lah kok ngamok?

Gue menggigiti kuku jari. "Sorry, I've been busy since yesterday (Maaf, aku sibuk sejak kemarin)" jawab gue ngibul.

Lagi-lagi gue mendengar suara helaan nafasnya Hakken. "I'm at the airport now. (Aku sudah berada di bandara sekarang)" kata Hakken, dia lalu diam selama beberapa detik, terus ngomong lagi. "Don't you want to see me one last time? I want to give you something. But if you don't want to and you're really busy, that's okay, I won't force you (Apakah kamu tidak mau menemuiku untuk yang terakhir kali? Aku ingin memberikanmu sesuatu. Tapi kalau kamu tidak mau dan memang sedang sibuk, tidak apa-apa, aku tidak akan memaksa)"

Memberikan sesuatu? Hakken mau ngasih gue apa coba? Kok jadi penasaran.

"What?"

"What?" tanya Hakken balik.

"What do you want to give me? (Kamu ingin memberikanku apa?)"

Hakken terkekeh. "It turns out that you are the type of person who is easily curious. If you want to know, just meet me. I still have half an hour left here before my flight (Ternyata kamu tipe orang yang gampang penasaran. Kalau ingin tau, temui saja aku. Masih ada setengah jam lagi waktuku disini sebelum penerbangan)"

Duuh... Dateng nemuin Hakken gak ya? Selain penasaran, gue juga pengen nganter kepergiannya. Masa dateng gue jemput, pulang gak gue antar.

Tapi...

Nice To Meet You, Hakken RyouWhere stories live. Discover now