09. Kiss Her

1.2K 173 26
                                    

Ini adalah hari terakhir Hakken berada di Indonesia. Karena besok dia udah harus balik ke Malaysia. Hakken liburan disini emang cuma satu minggu doang, dan selama itu benar-benar Hakken gunain cuma buat mencoba dan mendatangi hampir semua tempat wisata yang ada di Jakarta.

Gue mengerjap saat tiba-tiba cipratan air mengenai wajah gue. Dan pelakunya itu tak lain dan tak bukan adalah cewek bervisual ganteng di sebelah gue.

"You're daydreaming? (Kamu melamun?)" tanya Hakken.

Gue gak jawab dan cuma pasang senyuman.

"Daydreaming what? (Melamunkan apa?)" tanya Hakken lagi seraya menaruh dagunya di pundak gue, dan tentu karena posisinya yang begitu, wajah gue dan Hakken jadi berjarak deket banget.

Yah, karena selama hampir seminggu ini bisa di bilang gue jadi pemandu wisata pribadinya Hakken, hal itu membuat kedekatan gue dan dia jadi lebih intens.

Dan entah kenapa, gue merasa kalau perlakuan yang selama ini Hakken tunjukkan ke gue tuh lebih mirip seperti perlakuan seorang... pacar?

Gue gak tau Hakken tuh emang tipe orang yang biasa bersikap perhatian dan sweet ke setiap orang atau dia cuma begitu ke gue aja?

"Daydreaming again. (Melamun lagi)" Hakken mencubit hidung gue sampai berhasil buat gue protes. "What exactly are you daydreaming about, hm? (Sebenarnya kamu melamunkan apa, hm?)"

Gue menatap Hakken sepenuhnya. "Tomorrow you will come back (Besok kamu akan kembali)"

"So that's what you've been daydreaming about? (Jadi itu yang dari tadi kamu lamunkan?)

Mau gak mau gue pun ngaku dan mengangguk.

"Are you feeling sad? (Apakah kamu merasa sedih)" Hakken menyelipkan helai rambut gue yang berkibar terkena angin ke telinga.

"Uhm... a little bit."

Hakken tertawa lalu tiba-tiba membawa gue ke pelukannya. Beneran, gue udah mulai merasa terbiasa dengan sikap Hakken yang begini. Gue sama sekali gak merasa risih ataupun aneh lagi.

Jujur. Kayaknya gue udah mulai baper sama dia.

Gue membalas pelukan Hakken. Tanpa bicara kita berdua menikmati momen ini, duduk di atas pasir pinggiran pantai Ancol pada sore hari.

 Tanpa bicara kita berdua menikmati momen ini, duduk di atas pasir pinggiran pantai Ancol pada sore hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iya, Hakken emang memilih pantai Ancol sebagai tempat wisata terakhirnya di Jakarta.

"If there is a chance I will definitely come here again. So don't be sad. After all, we can still communicate via social media. (Jika ada kesempatan aku pasti akan kesini lagi. Jadi kamu jangan bersedih. Lagi pula kita masih bisa berkomunikasi lewat media sosial)"

Gue melepaskan pelukan Hakken, menatap wajah cewek itu dengan intens, lalu entah dapat keberanian dari mana, gue memajukan wajah dan langsung mengecup bibir Hakken. Tapi itu hanya berselang selama satu detik. Setelah itu gue kembali memundurkan wajah dan melihat ekspresinya Hakken. Dia keliatan syok dengan kedua mata membulat.

Gue menggigit bibir, sontak merutuki kelakuan gue barusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue menggigit bibir, sontak merutuki kelakuan gue barusan. Entah apa yang ada di pikiran Hakken tentang apa yang gue lakuin tadi. Gue cepat-cepat lalu berdiri.

"Uhm... Soon it will be evening. We should go home. (Sebentar lagi hari akan petang. Sebaiknya kita segera pulang)" ucap gue gugup dan langsung berjalan duluan meninggalkan Hakken.

Ya ampun... Gue bener-bener udah gila!
.
.
Ya mana saya tau, tanya saja sama bapak saya

Ya mana saya tau, tanya saja sama bapak saya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nice To Meet You, Hakken RyouWhere stories live. Discover now