Part 12

4K 321 2
                                    

matematikaading


Pagi hari yang seperti biasa, Al yang duduk dengan lesu, El yang sedang makan dan Hans yang akan menyuapinya, begitu juga dengan Gio. Anisa selalu tersenyum melihat putra ketiganya jauh lebih baik dari sebelumnya.

"dedek habisin makanannya, Ade juga nambah lagi ya lauknya" ucap Anisa menambahkan nasi ke piring El.

Al selalu makan tanpa suara bahkan tak pernah habis tapi Anisa tak pernah bertanya seperti itu. Hari ini adalah hari minggu, Hari yang sangat membosankan untuk Al. Karena apa? Karena papahnya akan selalu memaksa Al untuk belajar dan berkutat dengan buku.

"Papah ade udah kenyang, Ade mau izin main" ucap El meminta izin.

"yaudah sana, nanti pulangnya jangan kesiangan" Ucap Hans mengusak rambut El.

El pergi bermain dengan Gio di lapangan, Anisa pergi kebelakang dan sekarang hanya ada Al dan Hans berdua. Di meja makan yang sudah di sulap menjadi meja belajar.

"kerjain halaman 1 sampai 40" ucap Hans menyerahkan sebuah buku matematika kearah Al.

Al mengambil buku itu lalu mengerjakannya. Hans memandangi Al, ternyata benar Al adalah jiplakannya sendiri. kecuali kecerdasan yang Al miliki.

Sekitar satu jam Al menyelesaikan soal soal itu. Hans mengamati semua jawaban yang Al tulis, 30 soal benar dan sisanya salah.

"Bagian mana--" Ucapan Hans terpotong saat melihat kakaknya datang.

"hei bro, pakabar" ucap kakak ipar Hans. Hans bertos ria ala laki laki menyambut kedatangan tamu tak diundang nya itu.

"baik, btw ngapain kalian ke rumah gue?" Tanya Hans heran.

"kata ayah, istri lu lagi hamil. Jadi gue sama bini buru-buru dateng kemari" Ucap Adam, kakak ipar Hans.

Hans hanya ber oh ria menanggapi ucapan Adam.

"Al lagi belajar apa?" tanya Hani.

"Matematika tante" Jawab Al.

"Owalah matematika toh, eh tapi ini buat Sd loh bukan buat Tk" Hani mengerutkan dahinya saat melihat buku matematika milik Al.

"Iya, biar anak gue udah bisa pas masuk Sd ntar" jawab Hans sembari membawa minuman bersama Anisa.

"Anak gue aja belum sampe belajar ini loh Hans, kok anak lo udah diajarin aja perasaan masih Tk deh" Heran Hani.

"Iya kak kata mas Hans buat siap-siap masuk Sd katanya" Jawab Anisa.

"Oh iya btw anak lu kemana?" Tanya Hans ke Adam.

"Ada tuh di luar sama anak lo" Jawab Adam.

"Al belajarnya udah dulu nanti malam dilanjutin lagi" Ucap Hans, Al mengangguk lalu pergi kedalam kamarnya.

Al mengunci kamarnya, ia tak menyukai jika ada keluarga ayahnya datang. sudah Al pastikan jika kakek dan nenek nya juga datang.

Tok tok

Kaca jendela kamar Al di ketuk seseorang dari luar, ternyata itu Tania. Al membuka jendela kamarnya dan Tania melompat masuk ke dalam. Kamar Al dan rumah Tania hanya bersebelahan jadi Tania kadang suka masuk sekuka hati.

"Kenapa?" Tanya Al saat melihat cengiran Tania. Al memperhatikan Tania dari ujung rambut sampai kaki.

"lutut kamu kenapa?" Tanya Al melihat luka di lutut Tania.

"Jatuh pas Tania mau ambil jambu" Ucap Tania sembari mengeluarkan jambu di kantung celananya.

"Kok sampai jatuh si? Kamu ambil punya siapa?"

Blue Sky [Tamat]Where stories live. Discover now