Part 16

3.9K 299 6
                                    

Happy Reading


Malam harinya...

" Halaman 64 nya belum kamu isi " Ucap Hans. Al mencoba menahan kantuknya, tadi siang ia terlalu asik bermain jadi.... Sekarang Al merasa lelah.

" Bangun kamu! Jangan tidur terus kerjain soalnya Sebentar lagi ulangan! " Ucap Hans menggoyangkan badan Al.

" Eughh tapi Al capek papah " Ucap Al mengucek matanya.

" Ck, selesain dulu baru tidur, baru juga jam segini udah ngantuk aja kamu " Ucap Hans.

Al membuka matanya mengerjakan soal yang Hans berikan. Hans akan mmbangunkan Al jika mendapati Al tertidur.

Hans puas dengan jawaban Al, tak sia sia ia mendidik keras Al jika Al sepintar untuk anak yang masih Tk.

" Gih lanjut tidur ke kamar " Ucap Hans.

Al mengangguk, bahkan Hans tak ada niatan menggendong Al ke kamar nya walaupun melihat jika Al berjalan sempoyongan.

...


Pagi hari yang indah, seperti biasa anggota keluarga Hans sudah rapih duduk manis di meja makan.

" Jangan lupa minum susunya bund " Ucap Hans mengingatkan Anisa.

Anisa mengangguk tak menjawab.

Semua anggota keluarga Hans tampak bersemangat, kecuali Al. Al tampak masih mengantuk sekarang.

" Habisin makanannya dek " Peringat Anisa ke El.

Anisa menyuapi Gio dengan telaten sesekali bercanda dengan El.

Al memakan makanannya dengan lambat. Ia tak selera dengan masakan Anisa.

" Cepet makannya lelet banget sih kamu! " Hardik Hans, melihat Al makan dengan lambat membuatnya geram.

" Adek tambah nasinya biar kuat kayak ultramen " Ucap Hans menambah nasi ke piring El.

" Cepetan makannya! Lama banget sih! Habisin nasinya, papah capek-capek cari uang! " Ucap Hans.

Al menunduk, lalu ia memakan nasinya dengan cepat. Hans menyudahi makan nya, ia berdiri diikuti Al dan El.

" Jangan pergi dulu " Ucap Anisa menarik tangan Al dan El.

" Uang sakunya belum kalian ambil " Peringat Anisa.

El dengan semangat menadah tangannya kearah Anisa, Anisa terkekeh melihatnya. Ia memberikan uang 50 ribuan masing-masing ke si kembar.

" Makasih bunda!! " Ucap El riang.

" Yang rajin belajarnya " Ucap Anisa mengelus pipi El. Ia melihat kearah putra pertama nya dengan pandangan sayunya.

El mencium tangan Anisa dan diikuti Al. Al berjalan lemas, semalam ia tidur cukup malam. Padahal ulangan masih seminggu lagi, tapi papah nya terus menggenjot Al untuk belajar.

Anisa mencium pipi Al, berharap Al kembali semangat, dan benar Al tersenyum. Sederhana memang untuk membuat Al tersenyum.

" Dadah bunda!! " Ucap Al sedikit berlarian.

" Dadah anak bunda " Ucap Anisa dengan suara kecil. Ia menatap Al cukup lamat, seandainya ia tak membuat kesalahan dimasa lalu, pasti ia mungkin tak akan membawa Al pada kebencian Hans.

...

" Nanti belajarnya yang serius inget kalian seminggu lagi ulangan " Peringat Hans kepada kedua putranya.

Blue Sky [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang