Part 44

4K 297 62
                                    

Selamat membaca, gunakan mata bukan hati.




BRAK

"SETAN!" kaget Caca melihat sekelilingnya, semua teman-teman nya melihat kearah dirinya.

Caca mengelap bekas iler miliknya, ia melihat kedepan ada guru berbadan lebar yang sedang menatap marah kearah dirinya.

"Loh bukannya gue diperpus ya?" tanyanya dengan suara kecil. Ia menepuk dahinya saat mengetahui jika semuanya adalah mimpi.

"SAFIRA SALSABILA ADIJAYA! KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA! HORMAT TIANG BENDERA SELAMA PELAJARAN BERLANGSUNG!" perintah guru itu marah.

"sekarang bu?" beo Caca lingkung.

"YAIYALAH! CEPATAN PAKE LELET LAGI KAMU"

Caca buru-buru pergi meninggalkan kelasnya tak lupa mengacungkan jari tengahnya untuk El.

"Fak buat lo" Caca.

"CACA!" ucap Guru itu saat melihat Caca masih belum menjalani hukumannya.

"Iya bu iya" panik Caca langsung pergi.

Dan El hanya terkekeh geli melihatnya. Ia mengode kearah Sandy untuk pergi bolos. Sandy mengangguk pada sang ketua geng itu. Mereka berdiri membuat seluruh atensitas guru didepan teralihkan kearah mereka.

"kalian mau ngapain?" tanya guru itu bersedekap dada.

"izin ke toilet bu" izin Sandy.

"ketoilet berdua? Itu mau ketoilet apa mau ngegay?" ucap Guru itu sarkas.

"nggak, nggak ada. Nggak ada yang boleh keluar dari kelas saya!. Duduk kalian berdua!" perintah mutlaknya.

Bukan Sandy dan El jika patuh, mereka melompat keluar lewat jendela yang terbuka lebar.

"SANDY! EL!" panggil guru itu saat melihat kedua anak didiknya keluar dengan mengacungkan jari tengah mereka.

...

Caca menggaruk kaki kanannya dengan kaki kirinya, panas yang ia rasakan. Ia melihat kearah dua teman bangsatnya, El yang sedang meminum es dan Sandy yang sedang duduk manis, mengejek kearah dirinya.

"El sialan, coba aja dia bangunin gue! Itu lagi ngapain sih nembak gue kalau cuman mimpi" ucap Caca kesensem diakahir kalimatnya.

Caca terus menjalankan hukumannya, ia melihat kelantai atas sekolahan dimana letak kelas Al berada. Kebetulan Al keluar dari kelasnya dengan membawa beberpa buku. Caca tersenyum lebar saat Al melihat dirinya.

Ca... katanya move on?.

Bukan Caca jika bisa move on dengan Al, Kalau bisa juga dari dulu aja.

Caca terus tersenyum kearah Al dari Al turun sampai masuk kedalam kantor yang ada dihadapan Caca.

"Al! tungguin gue" panggil Asya.

Al berhenti dihadapan Caca menunggu Asya yang masih jauh. Caca terus tersenyum kearah Al.

"jelek" ucap Al.

"Gue? Makasih emmmm" Caca tertawa saat ia berlagak imut tadi.

Al menggeleng melihatnya, ia melihat keraah El dan Sandy yang juga melihat kearah dirinya. Terlihat kubu peperangan yang sangat mencolok.

Blue Sky [Tamat]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora