35

7.1K 593 93
                                    


Author POV

"a-aku harap habis ini aku ada di tidur yang panjang bertemu gienne" ujarnya tersenyum menatap Jaella yang menggeleng tak percaya dengan apa yang Gavin lakukan

"Aku mencintaimu sayang" ujar Gavin lirih dengan mata yang hampir tertutup

"GAVIN"

...

"j-jangan nangis sayang a-aku baik baik aja" ujar Gavin dengan sisa tenaganya menangkup wajah Jaella dengan dengan salah satu tangannya

"GAVIN!" teriak Jaella dengan Gavin yang tidak sadarkan diri dan tangan yang terjatuh kelantai

"HELP!" teriak Jaella mencoba meminta bantuan pada siapapun yang berada di luar ruangannya

ceklek

"Whats wro-"

"GO TO HOSPITAL NOW" teriaknya dengan air mata yang sudah berderai pada sekretaris yang baru masuk keruangannya

Setelah itu mereka keluar dari ruangan Jaella dengan membopong Gavin yang semakin lama semakin banyak tetesan darah yang berceceran dilantai

...

"JAELLA!" panggil Thaya yang baru sampai di rumah sakit dan menemukan Jaella yang duduk di depan ruangan operasi

"Thaya" lirih Jaella

"lo kenapa?" tanya Thaya yang sudah duduk memeluk Jaella

"G-gavin"

"Gavin kenapa?"

"dia nusuk dirinya sendiri" jelas Jaella

"h-ha?" Thaya tak percaya dengan apa yang didengarnya

"d-dia udah tau sama G-gienne" jelas Jaella lagi

"Gienne?" beo Thaya

"Ko bisa la" lirih Thaya memeluk Jaella lebih erat

Hanya gelengan yang Thaya dapatkan dari Jaella

Mereka terdiam sama sama mencerna apa yang sedang terjadi sekarang

Tetapi keterdiaman mereka dibuyarkan oleh langkah kaki yang terdengar dari seseorang yang berlari menghampiri mereka

siapa lagi kalau bukan, Barra

"Gavin kenapa la?" Tanya Barra to the point pada Jaella

"bunuh diri" bukan Jaella yang menjawab melainkan Mantan dari orang yang bertanya tadi

"a-apa?" tanya Barra tak percaya, Ia mengenal Gavin karna ia sahabatnya, Gavin tidak akan melakukan hal sebodoh itu hanya karna dia frustasi

Dan sekarang ia tidak tahu seberapa frustasinya Gavin sehingga ia dengan bodohnya melakukan itu

"s-sekarang dia dimana?" tanya Barra

Jaella mengarahkan telunjuknya ke arah pintu ruangan operasi yang masih tertutup

Barra mengguyarkan rambutnya kebelakang, tidak mengerti dengan keadaan Gavin

Ia kira tadi pagi Gavin hanya lelah saja maka mendiamkan dia, ternyata ada alasan lain lagi yang membuat ia diam ntah apa alasannnya

Mereka sama sama terdiam memunggu Gavin yang sedang ditangani oleh Dokter

Klek

"Keluarga tn. Gavin?"

Mama, Mami, Bunda KenzoWhere stories live. Discover now