Jangan Ambil Kakak!-15

2.2K 162 5
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!


^Happy Reading^


*****

Raisya sangat malu, ternyata yang dia peluk bukan Hudan. Raisya mencuci mukanya di wastafel kamar mandi. Muka Raisya memerah karena malu.

------

Yudha kembali ke posisi siap siaganya. Yudha tidak menyadari kalau ada senyum yang mengembang di bibirnya. Di sebelah Yudha ada Ardi. Ardi yang melihatnya langsung melirik tajam ke arah Yudha. Yudha yang menyadari hal itu tersenyum kecut pada Ardi.

Tak lama dokter datang di susul dengan Raisya.

"Permisi, saya ingin memeriksa kondisi pak Rayyan." dokter itu membelah barisan para pasukan TNI yang menjaga Rayyan itu.

Kemudian, para pasukan TNI memberi jalan kepada dokter itu agar bisa lewat.

Raisya yang melihat ada dokter langsung menghampiri ruang rawat kakaknya.

"Misi-misi," Raisya memaksa masuk ke barisan para pasukan TNI itu.

"Sebenernya kak Rayyan kenapa sih? Kasih tau coba. Masa saya yang adeknya ga tau-menau sih," protes Raisya pada salah satu anggota TNI.

Namun prajurit TNI itu tidak menjawab pertanyaan Raisya dan masih dengan posisi siap tegapnya.

"Haiishhh.... Jawab dong, punya adab gak sih?! Ditanya sama orang ya jawab!" Raisya semakin emosi.

Ibu Raisya yang melihatnya langsung menarik Raisya.

"Raisya, kamu gak boleh gitu nak," kata ibunya sambil menarik lengan Raisya namun di hempaskan olehnya.

"Bunda! Kakak kenapa sih?! Bang Hudan! Kasih tau Raisya," Raisya bertanya lagi tapi ibunya mendadak diam. Hudan juga sebenernya tidak tau apa yang terjadi. Yang ia tau Rayyan berada di rumah sakit dengan kondisi kritis tidak lebih dari itu.

Kapten Ditto (komandan Rayyan) yang melihat itu ikut prihatin. Komandan Rayyan memerintahkan Yudha untuk memberi tau Raisya.

"Yudha... Kamu kasih tau apa yang terjadi," tepuk kapten Ditto pada Yudha yang masih dengan posisi siap.

"Siap." ucap Yudha tegas.

Yudha pun keluar dari barisan dan menghampiri Raisya yang sedang berdebat dengan ibu Raisya.

"Raisya... Abang mau ceritain kenapa kakak kamu bisa kayak gini," Raisya pun langsung menengok ke arah Yudha.

"Dari mana abang tau nama Raisya?" tanya Raisya namun Yudha hanya tersenyum.

"Ibu, saya akan membawa Raisya ke taman rumah sakit untuk menjelaskam apa yang terjadi," Yudha meminta izin terlebih dahulu kepada ibunda Raisya.

"Iya nak, kamu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi yah....," ibunda Raisya mengizinkan Yudha.

Kemudian Yudha berjalan duluan. Raisya yang tertinggal jauh pun langsung mengejar langkah lebar Yudha.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang