PENGHANCUR-33

1.4K 81 1
                                    

"Habis dari mana kamu?" tanya Alex.

"Jalan," jawab Iska singkat.

Iska menaruh barang-barang yang dibelinya diatas meja. Tiba-tiba Iska mual dan pusing yang sangat hebat.

"Hoeekk... Hoeekk...," Alex yang melihat Iska muntah-muntah pun panik.

"Kamu kenapa?" tanya Alex panik. Iska hanya menggeleng pelan. "Jangan-jangan kamu...," perasaan Alex sudah tidak enak.

"Ambil tes pack," perintah Iska kepada Alex. Alex segera menuruti Iska.

"ASTAGA! DUA GARIS MERAH," Teriak Iska histeris tidak percaya.

"ALEX... KENAPA LU DIEM AJA?? AYO KITA KE PRAKTIK ABORSI!" Iska menggoyang-goyangkan tubuh Alex, tapi tidak ada respon dari Alex.

"Aborsi tuh sakit, lo ga bakal kuat nahan sakitnya," ucap Alex.

"Lebih sakit lo perawanin gue daripada aborsi!" ketus Iska meninggalkan Alex.

Malamnya, Alex berkemas ingin meninggalkan Iska. Alex tidak mau bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Brengsek memang.

"Lu mau kemana?" tanya Iska yang sedang menonton tv.

"Pulang," jawab Alex tanpa melirik Iska.

Iska mencegah dan menarik tangan Alex. Tapi karena tenaga Alex kuat, Alex menghempaskan tangan Iska sehingga terlepas.

"KURANG AJAR LO LEX!" teriak Iska, Alex buru-buru melajukan mobilnya.

"Gak bisa, ini gak bisa, gue harus aborsi sekarang," Iska melajukan mobilnya menuju tempat aborsi.

Setibanya disana, Iska langsung meminta untuk digugurkan janinnya.

"Kalo ini, cukup minum pil aja mbak," dokter aborsi itu pun memberi Iska obat.
"Oke dok, terima kasih," Iska mengambilnya kemudian pergi.

Beberapa hari setelah minum obat itu, Iska merasa perutnya sangat sakit. Iska menelpon Frisca untuk meminta tolong.

"Dateng ke apartemen gue... Perut gue sakit banget,"

"Oke oke," Frisca langsung menyalakan motor maticnya menuju apartemen Iska.
Iska melihat darah mengalir dari alat kelaminnya.

"Shit! Anjir sakit banget!" Iska berteriak saking sakitnya.

"Iska...," Frisca langsung membantu Iska berdiri.

Frisca melihat darah Iska. "Ka... Lo kenapa?" tanya Frisca bingung. "Ke rumah sakit yuk," Frisca akan membawa Iska ke rumah sakit namun ditolak oleh Iska.

"Gue hamil, dan gue aborsi...," jawab Iska.

"What the hell?!" umpat Frisca yang tidak percaya Iska hamil.

"Santai aja kali... Ambilin gue obat pereda nyeri,"

"Alex hamilin lo? Terus orangnya mana?" Frisca penasaran.

"Gue buang ke bantar gebang," jawab Iska malas.

---------------------------------------
Sembilan bulan sudah Yudha menempuh pendidikan militernya. Yudha berencana untuk pulang ke Padang, tapi ia ingin menemui Raisya dulu.

Sekarang, Raisya sudah kuliah di salah satu universitas di Bandung. Raisya mengambil fakultas pendidikan.

Yudha berada di hotel. Sementara ini, Yudha menginap di hotel dulu.

Saat menunggu di kursi resepsionis,

"Lu Yudha kan?" astaga! Bosan sekali Yudha bertemu perempuan ini lagi. Tapi tunggu, dia sangat cantik.

Dear Letnan|TNI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang