Bagian 002.

165 143 115
                                    

Bagian 002 :
▼ ◌² ⑅Dia Siapa? △

A story by : xyzarrla-

➷➷➷

"Dimana ia sekolah?"

"Dia bersekolah di SMA Atlanta, Tuan."

"Siapkan surat kepindahanku ke sekolah sana, cepat!"

"Baik, Tuan."

"Kau akan menjadi bonekaku selanjutnya, Laurent Oktavia." ucap pemuda itu dengan seringaian yang mengerikan.

☣☣☣

"Haii, Kak! Kita berjumpa lagi. "

Dengan secepat kilat, Laurent menduduki dirinya, dan menarik kembali tangannya yang sempat bersentuhan dengan anak kecil itu.

"M-mau apa kau?"

"Aku? Oh, tidak ada. Aku hanya ingin Kak Laurent menganggapku sebagai adik Kakak, itu saja." jawab anak kecil itu, menaiki kasur Laurent.

Laurent merangkak mundur. "Untuk apa? Aku tidak mengenalmu."

Anak kecil itu memiringkan kepalanya. "Apa Kakak tidak mengenalku? Aku ini adik bungsu, Kakak!"

Laurent terdiam, lebih tepatnya ia tertegun. Ia sama sekali tak mengerti apa yang di katakan oleh anak kecil yang sekarang telah berada di hadapannya.

"Apa maksudmu? Aku hanya punya adik satu yang bernama, Arralia. Dia perempuan! Bukan anak lelaki sepertimu!" Tanpa sadar, Laurent membentak lelaki kecil itu.

"Kakak jahat!! Kenapa Kakak nggak ingat aku?!! KENAPA?!! APA KAKAK SENGAJA MELUPAKANKU? IYA?!!" Anak kecil itu tiba-tiba membentak, ia mulai marah.

"Kakak jahat!! Kenapa Kakak nggak ingat aku?!! KENAPA?!! APA KAKAK SENGAJA MELUPAKANKU? IYA?!!" Anak kecil itu tiba-tiba membentak, ia mulai marah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terbukti karna ia menggeram dengan tangan yang terkepal. Membuat Laurent kehabisan kata-katanya.

"B-bukan itu..." cicit Laurent.

"LALU APA?!"

"Aku tidak pernah mempunyai adik cowok sepertimu!" bentak Laurent kesal. "Sudah ku duga, bahwa Kakak tidak mengenali maupun mengingatku. HA-HA-HA!!" Anak kecil itu tertawa hambar.

"Bahkan, bukan Kakak saja yang tidak mengingatku. Orang yang aku kenal, tidaklah lagi mengingatku. Semuanya melupakanku, SEMUANYA!!!"

Anak lelaki itu mendengus marah. Ia lalu tersenyum licik, dengan tangan yang di lipat di dadanya. "Lalu, apa Kakak ingat semua memori tentang diriku?"

I Want You, Baby!Where stories live. Discover now