Bagian 010.

29 30 2
                                    

Bagian 010.
☫ ¹◌ ⑅Death Continue?!! 🔪

A story by : xyzarrla-

* * * * *

"Huaaaaaa! Hikss, Mama..." Gadis kecil yang baru berusia empat tahun dengan bekas tamparan dan luka akibat orang tuanya sendiri itu menangis sesunggukan.

Plak!

"Nggak usah kemanjaan kamu! Makanya nurut kata Mama, jangan nge-bangkang terus! Tau rasa kan, kamu?!" Wanita yang sudah beranjak seusia tiga puluhan itu terus-menerus menyiksa anak kandungnya sendiri.

Plak!

Plak!

"Ampun, Ma! Ampuunn!"

Teriakan kesakitan dari anak kecil itu tak di pedulikan oleh ibu yang kini menampar, memukul, mencubit sampai bekas kekerasan dari orang dewasa tertera jelas di sekujur tubuh anak kecil tersebut.

"Ma, stop! Jangan begitu, Ma!! Ingat dia juga anak Mama!!!" Seseorang yang seperti anak SMP terlihat dari seragam sekolahnya, menahan ibunya yang terus menyiksa adiknya.

"Kamu diam! Jangan ikut campur!!" bentak wanita tersebut kepada anak pertamanya.

Ia menghiraukan bentakan dari ibunya, lalu memeluk erat adik yang ia sayangi dengan penuh perasaan berdenyut saat melihat adiknya sesunggukan.

Wanita itu mengepalkan tangan nya penuh amarah, giginya menggertak menahan emosi, wanita yang di panggil 'Mama' itu kini telah di butakan oleh emosi yang meledak-ledak.

Ia mengambil cambuk yang sudah tersedia di dekatnya, lalu tanpa iba dan rasa bersalah ia mencambuk kedua anaknya sendiri dengan kasar.

Bunyi cambuk yang mengenai badan kedua anaknya terus-menerus menggema hingga memekakkan telinga ketika mendengarnya.

Darah yang semula tidak kelihatan, kini muncul keluar dari sekujur kedua tubuh anak tersebut.

Setelah beberapa menit dengan waktu yang sangat menyikasa, ibunya masih saja mencambuk-cambuk kedua anaknya yang sudah bersimbah darah dan tak bernyawa.

Wanita itu telah gelap mata, sehingga ia dengan tanpa perasaan membunuh anak-anak nya.

Dua anak yang malang. Mereka setiap hari, setiap saat, setiap detik, harus mendapatkan cacian, makian dan kekerasan dari ibunya sendiri.

Ada kata pepatah yang bilang bahwa tak ada orang tua yang tak sayang kepada anak-anak nya. Tapi wanita itu baru saja menghabisi kedua anaknya, apakah itu yang di sebut dengan kasih sayang?

Wanita itu melepaskan pencambuk dari tangannya, membuat cambuk itu jatuh ke lantai dengan suara yang nyaring. Ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

Ia tak menyangka akan menghabisi anak-anak nya sendiri, apalagi dengan kedua tangannya. Panik dan tak bisa berpikir jernih, wanita tersebut langsung berlari keluar rumah.

Ia terus-menerus lari dengan keadaan yang sangat kacau di jam setengah dua malam dengan rambut yang berantakan, juga pakaian dan pikirannya yang ikut kacau.

Ia berlari tanpa arah, kemanapun kakinya berlari ia akan terus mengikuti setiap langkah kaki yang ia gerakkan. Tak peduli bahwa ia telah tersesat.

Yang ia pikirkan saat ini adalah ia harus kabur dan jangan sampai ada orang yang tahu apa yang terjadi di rumahnya, apalagi jika polisi mengetahui semuanya.

I Want You, Baby!Where stories live. Discover now