Akhirnya aku sampai di tempat dimana Nanny dan kakeknya pergi. Tetapi tunggu sebentar, apa mataku sehat malam ini? Ini sudah beda tempat bukan?
Atau... aku malah masuk kedalam beda dunia? Ah tidak-tidak. Semuanya terlihat sama.
Ini tempat yang sama seperti sebelum aku masuk?
Aku sudah ditipu oleh mereka? Atau jangan-jangan mereka sudah memblokir akses untuk orang asing?
Ah... sial sekali! Aku sungguh ditinggal oleh Nanny dan kakeknya itu!
Aku sudah lelah berjalan bolak-balik masuk hutan. Masalahnya saat ini aku sudah sangat mengantuk. Kuputuskan kembali ke rumah kosong tadi dan pergi lain waktu apabila langit sudah kembali terang. Aku tidak peduli dengan keadaan yang memprihatinkan—kecuali sebuah mesin aneh yang masih menyala. Aku memutuskan tidur di mana saja dan bersandar di tembok. Berharap semua ini cepat berlalu.
oooooo
Berjam-jam kemudian aku baru membuka mata kembali. Aku tidak yakin jam berapa sekarang karena di luar terlihat sangat terang. Sampai ketika aku melihat jam tangan, sudah jam sepuluh.
Baiklah. Saatnya untuk pulang ke rumah.
Aku cabut cincin dari mesin aneh itu dengan paksa, otomatis mesin itu mati dengan sendirinya. Lalu aku simpan benda mungil itu dalam saku celana panjangku. Pintu di sebelah pun sudah tertutup sejak aku lewat. Setelah itu aku pergi keluar dari rumah kosong itu.
Aku tidak menyangka hutan di disini tampak jauh lebih lebat daripada saat pertama kali aku datangi. Tidak ada semacam kabut yang menyelubungi sekitarnya. Kurasa puncak musim kemarau mulai terasa hari ini.
Sepanjang jalan, aku merasa ada banyak suara hewan di sekitar. Mulai dari burung hingga serangga. Bahkan aku sempat beberapa kali dilewati ayam kampung liar.
Ternyata hutan ini menyimpan sejuta misteri. Seingat aku hutan ini dilindungi oleh pemerintah setempat. Dan saat ayahku masih ada, perusahaan yang mempekerjakan ayahku ingin membuka sebagian lahan ini untuk eksplorasi sumber daya alam. Aku penasaran ada apa di hutan ini. Apakah itu emas, perak, batu bara, atau minyak mentah? Aku sempat bertanya pada ayah namun katanya itu masih ditelusuri lagi. Sampai-sampai karena terlalu niat menjelajah hutan ini, ayahku hilang tanpa jejak.
Andaikan ayah ditemukan kembali dengan selamat, aku akan jadi orang pertama yang menyambutnya.
Oke, menurut tulisan arah jalan yang ada di kertas aku akan bertemu jalan aspal setelah ini. Jadi aku cukup ikuti jalan itu sampai keluar dari hutan. Namun sampai sekarang mengapa aku tidak dipertemukan jalan aspal?
Aku justru menemukan jalan makadam—hanya bebatuan yang disusun rapat menyerupai jalan.
Bagaimanapun aku harus ikuti kemana jalan itu berujung. Dilihat dari pemandangan sekitar termasuk tikungan dan kontur turunan, ini persis dengan jalan aspal yang aku lewati. Apa aku berada di jalan yang benar?
Lihat itu, ada sungai di sana. Tetapi dimana jembatannya? Dan... tunggu dulu, itu sungai lebar sekali?
Sampai di tepi sungai, aku mengetahui bahwa itu memang sungai yang besar, berbanding terbalik dari yang aku ingat. Dan jembatan... disini juga tidak ada jembatan?
Dimana aku sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet The Past
Adventure[TAMAT - Kembali direvisi pada Juli 2024] Genre : Petualangan (Adventure), Fantasi, Perjalanan Waktu (Time Travel) ~ Dimana aku sekarang? Dan tempat apa ini? Sarah sudah kehilangan kedua orang tua hingga pamannya sendiri tanpa jejak. Bahkan satu-sat...